Jembatan Patah, Pangandaran-Banjar Putus

bandungekspres.co.id, PANGANDARAN – Jembatan Ciputrapinggan di Kecamatan Kalipucang, patah, Kabupaten Pangandaran, kemarin (9/10) pukul 19.00. Jembatan itu patah setelah sungai di bawah jembatan yang menghubungkan Pangandaran-Banjar itu meluap. Sehingga jalan tersebut tak bisa dilalui kendaraan.

Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadi SH MM mengatakan, pihaknya langsung melakukan pengamanan dan menutup Jembatan Ciputrapinggan. ”Kita langsung lakukan penutupan jalan untuk menghindari korban,” tuturnya tadi malam.

Suyadi langsung berkoordinasi dengan Pemkab Pangandaran soal bencana di kabupaten termuda di Jabar ini. ”Kita langsung koordinasi dengan stakeholder kebencanaan dan pemda Kabupaten Pangandaran,” sambungnya.

Suyadi menambahkan, terputusnya jembatan tersebut mengakibatkan terputusnya jalur utama Pangandaran-Banjar. Sehingga polisi mengalihkan lalu lintas ke Tasikmalaya selatan. ”Jalur alternatifnya harus lewat Tasikmalaya kalau ke sini sudah tidak bisa dilewati,” tambahnya.

Kata Suyadi, tidak ada korban jiwa saat jembatan Ciputrapinggan itu patah. Kini, pihaknya dibantu stakeholder kebencanaan, Tagana Kabupaten Pangandaran, FKDM, Potsar dan Baguna mengamankan jalur tersebut. ”Kita juga dibantu oleh masyarakat,” sambungnya.

Dari pantauan, ada beberapa titik di wilayah Kabupaten Pangandaran yang mengalami kebanjiran. Di antaranya, dari Padaherang, Kalipucang, Sukaresik, Sidamulih dan Cimerak. Itu setelah Pangandaran dalam dua hari terakhir diguyur hujan lebat. Tingginya curah hujan menyebabkan sejumlah areal pesawahan terendam banjir. Banjir cilencang juga terjadi di kawasan Pantai Pangandaran. Sejumlah ruas jalan utama hampir tak luput dari genangan air.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena mengatakan, hujan yang berlangsung terus-menerus tersebut menandai dimulainya musim hujan. Kondisi tersebut hampir terjadi merata di seluruh wilayah Jawa Barat dan daerah lainnya. ”BPBD dan forum relawan dalam kondisi siaga, baik dari lembaga pemerintah maupun dari masyarakat,” ungkapnya kemarin.

Pihaknya telah menyebarkan surat imbauan ke desa-desa untuk meningkatkan kewaspadaan. ”Ada edaran dari BMKG diimbau untuk mewaspadai cuaca, kita sudah sebarkan ke desa-desa,” tuturnya sambil menambahkan, ada beberapa titik rumah yang tergenang banjir dan longsor di Kecamatan Cijulang.

Anggota Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Asep Nurdin mengatakan akibat hujan selama dua hari ini, tim Tagana yang tersebar di 10 kecamatan terus memantau kondisi di wilayahnya masing-masing. (asp/oby/rie)

Tinggalkan Balasan