Hafidz Quran Hanya Kreteria

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Sempat menjadi viral di media sosial (medsos) bahwa Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dituduh telah bertindak diskriminatif dalam penerimaan beasiswa perguruan tinggi negeri. Syarat yang dimaksud adalah harus hafidz quran.

Namun demikian, Staf Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat  Hendra Sudrajat membantah tuduhan tersebut. Menurutnya, apa yang dituduhkan ke gubenur tidak benar.

”Ini salah penafsiran saja, hafalan lima Juz quran itu bukan persyaratan tapi kriteria yang diberlakukan untuk perguruan tinggi negeri Universitas Padjajaran,” jelas Hendra ketika ditemui kemarin (6/10).

Hendra menuturkan, hafalan 5 Juz alquran merupakan bagian dari kreteria saja. Sedangkan untuk kreteria lainnya seperti prestasi di bidang kesenian, olah raga, teknologi dan komunikasi masuk ke dalam bagian pilihan kreteria tersebut.

Selain itu, syarat utama pelajar bisa mendapatkan beasiswa tetap yaitu dari kualitas akademik. Sedangkan untuk hafalan 5 Juz alquran, sebagai pilihan alternatif untuk mempermudah kemungkinan lolos.

”Itu alternatif, itu kan non-akademik. Tetap penentuannya dari nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK),” ungkapnya.

Hendra mengakui, untuk program beasiswa ini sampai ini belum dilaksanakan. Sebab, anggaran sebesar Rp 4 miliar sedang diajukan ke provinsi setelah disetujui dalam anggaran perubahan.

Dia menyebutkan, untuk rincian beasiswa nantinya alokasi besaran untuk jenjang S1 sebesar Rp 6 juta, S2 Rp 14 juta, dan S3 Rp 16 juta per tahun.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyayanagkan beredarnya informasi tersebut. Dia mengatakan, orang yang menuduh hafalan quran sebagai syarat itu salah dalam mengartikan.

Hafalan alquran, kata dia, hanya salah satu kategori saja sebagai bentuk apresiasi dari pemprov Jabar kepada masyarakat. Bagi yang mampu menghafal 5 juz alquran sama halnya bagi mereka yang memiliki prestasi di bidang seni, olahraga dan iptek.

Heryawan berpendapat, dimasukannya kreteria hafalan quran merupakan prestasi luar biasa. Sebab, semua orang bisa melakukannya jadi kalau diberikan apresiasi beasiswa sangat layak diberikan.

Dia menambahkan, beasiswa dari jalur penghafal alquran jumlah jauh lebih sedikit dibanding penerima dari kategori lain. Sebab pada 2015 lalu dari 6.000 beasiswa yang hafal alquran hanya enam orang saja.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan