bandungekspres.co.id, BRACKLEY – Non-Executive Charmain Mercedes Niki Lauda sedang sebal. Dia dongkol gara-gara munculnya isu sabotase untuk menjegal Lewis Hamilton menjadi juara dunia 2016.
Menurut juara dunia tiga kali tersebut, desas-desus tersebut tidak hanya ngawur, tetapi juga konyol dan bodoh. Lauda sendiri mengatakan sudah berbicara dengan Hamilton untuk meredakan tensi sebelum GP Jepang pada 9 Oktober mendatang.
Hamilton sendiri sangat apes pada GP Malaysia di Sirkuit Sepang, 2 Oktober lalu. Saat memimpin dengan nyaman ketika race menyisakan 15 putaran, mesin mobilnya terbakar. Apalagi, ketika itu, dia unggul 22,7 detik di depan bintang Red Bull-TAG Heuer Daniel Ricciardo yang akhirnya bablas menjadi juara.
Karena emosi, sang juara bertahan itu mengatakan bahwa ada orang yang tidak ingin dia kembali menjadi kampiun. Apalagi, balapan di Malaysia adalah momen kunci.
Kalau saja dia menang dan rival terberat sekaligus rekan setimnya, Nico Rosberg, maksimal finis di posisi ketiga, Hamilton akan kembali ke puncak klasemen pembalap. Selain itu, hanya Hamilton pembalap bermesin Mercedes yang gagal finis di GP Malaysia.
”Sesuatu atau seseorang tidak ingin aku menjadi juara,” katanya. Pembalap asal Inggris itu sebal karena Mercedes adalah mesin terbaik F1 saat ini.
Menurut Lauda, saat ini Mercedes sedang melakukan investigasi terkait dengan problem mesin tersebut. Dia juga secara pribadi sudah meminta maaf kepada Hamilton. Namun, soal tudingan adanya sabotase kepada Hamilton, pria berusia 67 tahun itu menegaskan bahwa hal tersebut sangat konyol.
”Saya tahu sekali Lewis seperti apa. Dia tidak akan menyalahkan tim sendiri,” kata Lauda. ”Namun, intepretasinya tersebut tidak bisa saya terima. Itu bodoh. Sebab, Lewis paham betul bahwa kami melakukan segala yang kami bisa untuk memberi dia mesin terbaik,” imbuhnya.
Lauda akan mengundang Hamilton ke jet pribadinya dalam perjalanan nenuju GP Jepang. Jadi, dia bisa berdiskusi dalam soal permasalahan ini. (c4/nur/rie)
