bandungekspres.co.id – MENYERANG, melompat, menghadang, dan bergembira. Inilah permainan yang dipertontonkan tim bola voli indoor putri Jawa Barat (Jabar) dalam melakoni partai final Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 melawan Jawa Timur (Jatim) yang berlangsung di Gelora Sabilulungan Jalak Harupat, Soreang, Rabu (28/9).
Selalu mendapatkan perlawanan ketat selama jalannya pertandingan tidak membuat mental mojang Priangan jatuh di hadapan anak-anak muda Jatim yang tampil ngotot. Namun, pengalaman bertanding dan ketenangan psikologis menjadi pembeda pertandingan yang pada akhirnya diakhiri pukulan telak pemain Jabar nomor punggung 17, Wilda Nur Fadhillah.
Jabar menang tiga set langsung atas Jatim setelah berhasil menangani perlawanan sengit tim tamu di set pertama dengan skor 25-16. Tuan rumah kemudian tampil dominan tanpa perlawanan di set kedua dan menang dengan skor 25-17. Mereka membuat seluruh pasang mata pendukung Jabar bersorak-sorai di set terakhir setelah berhasil mengembalikan ketertinggalan dengan skor 25-21.
Di akhir pertandingan, pelatih tim voli indoor putri Jabar Risco Herlambang mengatakan kemenangan timnya atas Jatim sudah dia prediksi sejak awal. Pasalnya Risco tahu betul kelemahan para pemain Jatim dan yang tinggal dia lakukan adalah meyakinkan anak asuhnya untuk bermain lepas serta memberikan hadiah perpisahan kepadanya serta para pemain yang tidak akan bermain lagi pada PON XX 2020 di Papua nanti.
”Pada malam sebelumnya saya katakan kepada mereka untuk memberikan hadiah kepada saya dan kapten Amalia Fajrina, Yolla Yuliana, Komang Bumi Rekta, dan Agustin Wulandari,” kata Risco kepada wartawan kepada wartawan dalam konferensi pers usai pertandingan di tempat yang sama kemarin (28/9).
”Saya tidak membahas teknik permainan kepada mereka karena kita jauh unggul dari mereka. Saya bukannya takabur, tapi saya kenal mereka karena saya melatih mereka di tim Pertamina Proliga. Tidak ada satupun dari mereka yang masuk line-up saya,” tambah Risco.
Kapten tim Amalia mengaku kunci kemenangan yang diraih tim Jabar adalah bermain rileks tanpa beban. Meskipun berstatus sebagai juara bertahan dan tuan rumah yang tentu saja akan membuat beban mereka bertambah, namun Amalia selalu meyakinkan rekan-rekannya untuk selalu tenang.