Pria Setengah Baya Tewas di Dalam Sumur

bandungekspres.co.id, BALEENDAH – Nasib nahas dialami Endang, 59, yang pergi hijrah karena sakit ke rumah anak kandungnya di Kampung Jelekong, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Namun, niat beristirahat di rumah anaknya itu seakan mengantarkan nyawanya. Endang tewas setelah masuk ke dalam sumur setinggi 15 meter kemarin (19/9).

Menurut pantauan di lapangan, terlihat ratusan warga memadati halaman rumah korban. Aparat kepolisian pun mengamankan tempat kejadian dan sejumlah personel Basarnas melakukan evakuasi korban.

Sona Rohimat, 22, anak korban mengungkapkan, sekitar pukul 05.00 mereka terbangun karena mau menunaikan salat Subuh. Namun saat akan membangunkan korban, Sona kaget sebab tidak mendapati korban di kamarnya. Setelah dicari terus menerus, mereka baru mencurigai ayahnya itu masuk kedalam sumur, sehingga memanggil tetangga untuk meminta bantuan.

”Kami baru curiga setelah pukul 11.00. Sehingga salah seorang saudara saya turun ke sumur dengan menggunakan tangga kayu yang dibantu oleh tetangga. Setelah turun, dia memegang tubuh korban. Namun sulit untuk diangkat, sehingga kami lapor ke pihak kepolisian Baleendah,” kata Sona saat wawancara ditempat kejadian.

Sona mengungkapkan, bahwa pada saat itu, ayahnya sedang sakit, Oleh karena itu, satu minggu sebelumnya dia berinisiatif menjempuat ayahnya yang tinggal seorang diri di Binong Kidul, Kelurahan Kebon Kangkung, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung.

”Saya menjemput ayah karena lagi sakit dan tinggal seorang diri. Makanya lebih baik tinggal di sini supaya terawat. Tapi takdir berkata lain, ayah meninggal terjebur ke sumur,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Baleendah, Kompol Suhari mengatakan, pihaknya baru mendapatkan kabar bahwa ada korban masuk kedalam sumur sekitar pukul 11.00. Dirinya langsung berinisiatif meminta tolong Basarnas untuk melakukan evakuasi korban.

”Kami tidak bisa memberikan keterangannya pada saat korban terjatuh. Sebab tidak ada saksi yang melihat awal kejadiannya,” katanya.

Suhari juga menjelaskan, bahwa pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. Menurut keluarga korban, kejadian ini merupakan murni kecelakaan dan musibah. Sehingga mereka selaku keluarga korban tidak akan mengajukan proses hukum ke depannya. (yul/fik)

Tinggalkan Balasan