bandungekspres.co.id, TASIK – Panitia Penyelenggara (Panpel) PON XIX Cabang Olahraga (Cabor) Balap Motor menggelar test event di Sirkuit Bukit Peusar, Kota Tasik kemarin (16/9). Itu sebagai salah satu peninjauan kesiapan panitia maupun venue.
Tujuh pembalap terdiri dari 3 pengendara motor 125 cc dan 4 pengendara motor 150 cc menjajal sirkuit di atas bukit kebanggaan warga Kota Tasikmalaya itu. Pengujian tersebut sekaligus melakukan simulasi pertandingan road race.
”Kita memilih Kota Tasikmalaya karena karakter sirkuitnya sangat layak digunakan pertandingan PON Jawa Barat. Salah satu penilaiannya yakni pemerataan kondisi atau level sirkuitnya,” ujar Ketua Panpel PON XIX Jawa Barat Cabor Balap Motor Rio Teguh di sela test event, kemarin (16/9).
Menurutnya, berbagai persiapan sudah dilakukan dengan baik. Terlebih pihaknya rutin setiap minggu memantau perkembangan sirkuit di Kecamatan Bungursari tersebut. Bahkan meski tidak dilakukan test event pun, lintasan sudah benar-benar siap digunakan. ”Tinggal finishing saja sebenarnya melengkapi ornamen seperti ban pengaman itu harus diikat dengan tali, timing system sudah berfungsi dengan normal, aspal juga sudah kering dan lain sebagainya,” terangnya.
Sejauh ini, kata dia, tidak ada kendala dalam persiapan venue. Bahkan untuk mengantisipasi cuaca pun, motor menggunakan ban FDR MP 76 yang siap melaju di lintasan kering maupun basah.
”Sementara untuk lintasan kita sudah yakin dengan sirkuit ini, karena sudah digunakan balapan belasan tahun. Sehingga teruji meskipun dalam kondisi hujan,” tutur pria yang juga Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Jawa Barat tersebut.
Hanya, simulasi sebagai patokan prosesi pertandingan nanti. Apa saja yang harus dilakukan dalam melakukan pertandingan dari mulai upacara sampai penyerahan trofi. Rio menjelaskan peserta yang lolos kualifikasi sebanyak 31 provinsi. ”Tetapi yang ikut bertanding 30 saja, karena 1 provinsi yakni Banten tidak mengirimkan kontingennya,” ungkapnya.
Ketua Kontingen Jawa Timur Bambang Haribowo mengakui sirkuit tersebut sudah layak. Bahkan dinilai sirkuit yang cukup bagus. ”Ini sudah layak, tetapi sayangnya tidak bisa digunakan latihan terlebih dahulu. Padahal penting agar pembalap menguasai lintasan,” ungkapnya.
Dia berharap dalam pertandingan tersebut, timnya berhasil mencetak prestasi sehingga menambah kebanggaan bagi Provinsi Jawa Timur. ”Tidak muluk-muluk, raih 1 medali emas di balap motor saja kita sudah bangga. Apalagi kita punya jagoan di kelas 125 cc yakni Gerry Salim yang pernah menjuarai tingkat Asia di Sentul,” kata Bambang.