bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcasip) Bandung Barat baru mencetak 3.000 e-KTP dari 27.712 e-KTP. Menurut Kepala Disdukcasip Bandung Barat, Wahyu Diguna masih sedikitnya pencetakan dikarenakan blanko yang masih minim.
”Kami mengajukan blanko ratusan ribu, namun hanya dikasih terakhir itu 4.000 blanko,” ucap Wahyu kepada wartawan di kantornya, kemarin (15/9).
Untuk perekaman, lanjut dia, selama bulan Juli 2016 disdukcasip berhasil merekam sebanyak 2.447 jiwa. Selanjutnya pada Agustus sebanyak 5.312 jiwa. Terakhir pada pertengahan September ini, sebanyak 9.176 jiwa yang telah direkam.
”Setiap bulan kita terus lakukan perekaman. Bahkan kita jemput bola dengan mobil keliling ke sejumlah pelosok daerah. Agar target perekaman bisa tuntas dalam waktu yang cepat,” ujarnya.
Diakuinya, dalam melakukan perekaman ke sejumlah daerah dengan menggunakan mobil keliling ini, kerap menghadapi sejumlah persoalan. Seperti jaringan yang sulit diakses lantaran kondisi di pelosok daerah. ”Seperi di daerah Saguling, Sindangkerta dan Gununghalu sulit jaringan,” terangnya.
Meski melakukan layanan ke daerah pelosok, hal itu tidak menjadi masalah. Saat ini, pihaknya memiliki inovasi agar jaringan ini tetap online. Inovasi tersebut diberinama teknologi visat.
Wahyu menyebutkan, jumlah wajib e-KTP di Kabupaten Bandung Barat mencapai 1.148.362 jiwa dari total warga Kabupaten Bandung Barat yang mencapai 1.592.971 jiwa. Sementara, saat ini baru 986.792 jiwa yang sudah memiliki e-KTP atau baru mencapai 85 %.
”Kita juga berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan dalam melakukan validasi data yang sudah melakukan perekaman di desa dan kecamatan tersebut,” pungkasnya. (drx/nit)