bandungekspres.co.id – MANAJER Persib Umuh Muchtar tak sabar ingin segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI di Makasar 17 Oktober 2016 mendatang. Hal itu karena ia geram ingin mengevaluasi seluruh wasit di Indonesia pasca timnya mengalami kekalahan atas Sriwijaya FC 3-0 di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016.
Ya, kekalahan ketujuh kalinya di ajang tersebut tidak lepas dari kepemimpinan wasit Fariq Hitaba yang banyak melakukan keputusan keliru. Bukan hanya untuk Persib bahkan tim tuan rumah Sriwijaya FC. Skuat Persib yang dalam keadaan tertinggal pada akhirnya tak mampu mengontrol emosi hingga mempengaruhi kinerja di lapangan.
”Oleh sbabnya saya pengen cepet KLB dan saya ingin perbaiki semua kinerja wasit. Saya bukan beralasan kalah sama wasit, tapi orang-orang di TV juga lihat bagaimana kinerjanya,” kata Umuh.
Tekadnya untuk membasmi seluruh wasit yang dinilai buruk, sampai-sampai Umuh memikirkan sokongan kelompok 85–kelompok pendesak KLB–supaya dirinya duduk sebagai Komite Executif atau Exco PSSI. Hal itu diungkapkannya dalam konfrensi pers usai pertandingan Sriwijaya FC vs Persib.
”Saya akan ikut memperbaiki ini, hampir 85 klub (dari kelompok 85) meminta saya duduk di Exco (PSSI) nanti, mudah-mudahan saya bisa menyelesaikan masalah wasit ini, saya akan pegang teguh untuk sepak bola Indonesia makin maju,” seru Umuh.
Manajer 68 tahun itu pun sempat menyebutkan untuk mengusung nama Letjen Edi Rahmayadi yang maju sebagai calon ketua PSSI dari lima kandidat. Selain Edi ada nama Jenderal (Purn) Moeldoko, Kurniawan Dwi Yulianto, Bernhard Limbong, dan Edy Sofyan. Edi sendiri merupakan Pangkostrad TNI yang juga sempat berkecimpung di sepak bola tanah air, salah satunya melalui Turnamen Piala Jenderal Sudirman.
”Semoga calon ketua saya yang saya jagokan Pak Edi Rahmayadi beliau bisa jadi pemimpin dan pilihan saya beliau berkomitmen ingin memperbaiki sepak bola kita dan tidak ada kolusi apapun,” beber Umuh. (smm/asp)
