Sumur Bandung Kedatangan Peneliti

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Perusahaan asal Tiongkok, Zhejiang Bestwa Envitech Co. Ltd melakukan studi kelayakan di Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Rencananya, areal tersebut akan menjadi tempat pembuangan akhir sampah, menggantikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

”Awalnya, studi kelayakan mau dilakukan di TPA Sarimukti, tetapi perusahaan Tiongkok lebih tertarik melakukannya di Sumur Bandung,”  kata Kepala Dinas Karya Cipta dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat Anugrah, belum lama ini.

Diakui olehnya, lahan dengan luas 50 hektare lebih di Sumurbandung akan dijadikan TPA. Hal itu seiring dengan wacana Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalihkan TPA Sarimukti ke Legoknangka.

Dia menjelaskan, TPA Legoknangka tersebut terkendala jarak dan ongkos angkutan. ”Kalau harus ke Legoknangka, jarak dari KBB terlalu jauh. Belum lagi tipping fee yang berlipat-lipat dibandingkan dengan ke Sarimukti,” ungkapnya.

Operasional TPA Sarimukti, lanjut Anugrah memang sejatinya habis pada tahun ini sejak digunakan pada 2005 pasca longsor TPA Leuwigajah di Cimahi. TPA Sarimukti, menurut dia, memang didesain untuk beroperasi selama 10-20 tahun.

Studi kelayakan di Sumur Bandung oleh perusahaan asal Tiongkok, kata Anugrah, akan berlangsung hingga menjelang akhir tahun ini. Jika Sumur Bandung dinilai layak, perusahaan tersebut akan segera melakukan kontrak dengan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk mengelola sampah di areal tersebut.

”Nantinya, TPA di Sumurbandung hanya untuk sampah dari Bandung Barat,” ucapnya.

Dia menyinggung, jika TPA Sarimukti selama ini digunakan Kota Bandung dan Cimahi. Dia menuturkan, kerja sama dengan Tiongkok dibutuhkan agar pengelolaan TPA lebih baik lagi. Perusahaan itu,  menurut dia, sudah berpengalaman di negaranya dalam mengelola sampah, sehingga menghasilkan listrik dan air bersih.

Lebih jauh lagi, terkait pembangunan infrastruktur akan dibangun oleh teknologi terbaru dari Jerman. Dengan infrastruktur tersebut, tumpukan sampah bisa menghasilkan energi listrik dan air bersih yang layak minum bagi masyarakat sekitar.

“Teknologi ini juga sudah diterapkan di Tiongkok dan mampu mengatasi masalah sampah di negaranya,” ujarnya.

Dia berharap, teknologi bisa diterapkan di Bandung Barat. Bahkan, bisa mengatasi limbah cair dari sejumlah industri. (drx/nit)

Tinggalkan Balasan