TKI Minim Perlindungan

bandungekspres.co.id, CIANJUR – Kasus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bermasalah di luar negeri hingga kini belum juga bisa terselesaikan.

Seperti halnya yang di alami oleh Masrifah, 30, putri dari pasangan Subandi, 65, dan Maryam, 52, Warga Kampung Gunung Batu Desa Sindang Jaya Kecamatan Cipanas yang pergi bekerja ke Arab Saudi sejak 2010 tak kunjung kembali ke kampung halamannya. Hal itu sinyalir adanya penahanan oleh majikannya.

Maryam menjelaskan, selain diduga tidak diperbolehkan pulang, putrinya juga tidak menerima gaji selama beberapa bulan. ”Saya telepon orang yang dulu menyalurkan anak saya untuk bekerja di luar negeri ternyata perusahaan penyalur TKI-nya sudah bangkrut,” ungkap Maryam kepada Jabar Ekspres beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, anaknya sudah beberapa kali memberikan kabar akan pulang. Namun kenyataannya, Masrifah tak juga pulang. ”Si majikan berjanji akan memulangkan anak saya tahun depan hingga jatuh tempo dia tidak memulangkannya juga di tahun-tahun berikutnya terus seperti itu,” terangnya.

Dia berharap, pemerintah daerah ataupun pusat bisa membantu mempulangkan anaknya supaya pulang ke kampung halaman dan bisa kembali berkumpul lagi dengan keluarga.

Menanggapi hal itu, Kepala Seksi Bina Lembaga Usaha Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur, Ahmad Ubaidillah mengatakan, kondisi yang dialami oleh TKI asal Cianjur saat ini yang masih berada di sejumlah negara tujuan. ”Pasca moratorium pada 2011 silam, saat ini masih ada ribuan TKI asal negara Indonesia termasuk yang berasal dari Cianjur,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi itu terjadi selain karena diakibatkan banyaknya TKI yang berangkat dengan cara ilegal. ”Kalau untuk TKI yang ditahan oleh majikan itu masih bisa diusahakan supaya TKI itu bisa pulang dengan cara melapor ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) asalkan alamat majikannya jelas,” urainya.

Sedangkan , bagi TKI yang berangkat dengan jalur ilegal pihaknya pun menegaskan bagi TKI yang berangkat melalui jalur ilegal sulit dicarikan jalan keluarnya, mengingat keberadaan mereka sulit untuk diketahui. ”Biasanya, kalau yang seperti itu, kabur dari majikannya. Sehingga kami pun cukup kesulitan untuk membantunya,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan