bandungekspres.co.id – SETELAH sempat diragukan kemampuannya, Kim Jefrey Kurniawan akhirnya membuktikan dirinya sebagai pemain yang layak mengisi skuad Maung Bandung di bawah arsitek Djadjang Nurdjaman, itu setelah pemain naturalisasi ini membobol gawang PS TNI pada pertandingan yang digelar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, kemarin malam (21/8).
Gol pertama yang dilesakkan Kim di laga itu mampu membangkitkan motivasi pemain untuk terus mengoleksi gol demi gol. Alhasil, dua gol susulan berhasil disarangkan Pangeran Biru melalui Sergio van Dijk yang juga sama-sama membuktikan dirinya sebagai striker pembunuh.
Kim sendiri merasa senang bisa mempersembahkan kemenangan bagi Persib. Soal golnya, Kim menilai itu berkat kerjasama tim yang cukup padu. ”Semua pemain berusaha dengan maksimal, tanpa support dari pemain lain tentu saya tidak bisa mencetak gol,” katanya.
Sementara Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman pun merasa sumringah melihat permainan timnya yang sesuai instruksi. Menurut dia, semua pemain tampil baik. ”Saya ucapkan selamat kepada pemain sudah meraih tiga poin dan memainkan permainan cukup bagus. Mereka bisa menjalankan instruksi cukup sempurna,” kata Djanur- sapaan akrabnya- setelah laga berakhir.
Menurutnya, duel tandang pamungkas putaran pertama ini, Maung Bandung mampu memanfaatkan kondisi fisik yang dimiliki. Hal tersebut sukses mengantisipasi pergerakan pemain PS TNI yang cenderung mengandalkan kecepatan.
”Ini sesuai prediksi kita. Ada Sergio, (Vladimir) Vujovic dan (Yanto) Basna, sedangkan PS TNI enggak ada pemain yang tinggi, masak kita enggak bisa cetak gol dari crossing,” tutur Djanur.
Kendati unggul, kubu lawan menurut Djanur, bukan tanpa perlawanan. PS TNI mampu membuat gebrakan dan skuatnya sedikit kalang-kabut terutama setelah turun minum. Secara keseluruhan, dia menilai kedua tim tampil menghibur.
Soal babak kedua tak ada gol, Djanur menampik sengaja mengendurkan serangan. Dikatakan, tim lawan bermain spartan sehingga Persib harus mensiasati dengan sedikut menurunkan tempo.
”Di babak kedua tekanan PS TNI memang meningkat, sehingga kami menurunkan tempo agar tidak terburu-buru. meski begitu, ini menjadi bahan evaluasi kita, sepertiap pertandingan meski menang tetap kita lakukan evaluasi,” tuntas Djanur. (voc/asp)