Dalam usianya yang ke 71 tahun ini, secara umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat misalnya, tahun 2015 diukur berdasarkan indicator IPM (indek kesehatan 74,01 poin, indek pendidikan 83,36 poin dan indek daya beli 65,47 poin).
Peningkatan PDRB, baik berdasarkan harga berlaku ( 1.387,28 triliun) maupun harga konstan(1.148,01 triliun), sedangkan untuk PDRB perkapita(30.138,74 triliun).
Menurunnya tingkat inflasi (6,16 persen) dan persentase penduduk miskin 2013 ada 4,38 juta menjadi 4,24 juta orang di 2014 adalah upaya keberhasilan pemprov Jabar.
Namun beberapa indicator memperlihatkan kegagalan. Misalnya, laju pertumbuhan ekonomi (5,07 persn dibanding 2013 sebesar 6,06 persn) dan peningkatan indeks ini adalah (0,42 persen).
Hal ini menunjukan bahwa periode 2013-2014 kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin melebar.
Namun memang masih ada beberapa hal yang perlu perhatikan bersama, misalnya dilihat dari target dan realisasi program dan kegiatan di 2014.
Menurutnya, ada beberapa bidang/urusan yang belum tercapai antara lain, daya beli masyarakat dari target 645,00 capaiannya 644,00 rupiah, indek ini target 0,38-0,37 capaiannya 0,42 poin.
Untuk, Indek kesehatan target 75,6 capaian 74,01 poin, tingkat partisipasi ketenagakerjaan target 65,00 persen capaiannya 62,77 persn, indek pendidikan 84,65 capaiannya 83,36 persen.
Angka rata-rata lama sekolah capainnya 7,60 dari target 8,30, APK Sekolah menengah target 80,48 capainnya 61,19 persen.
Untuk urusan Koperasi dan UMKM jumlah penerima manfaat kredit modal usaha target 6,250 orang capainnya 5.101 orang.
Selain itu, dari 92 indikator keberhasilan terdapat 55 indikator yang mencapai target, dan 34 indikator lainnya tidak tercapai targetnya.
Dengan demikian, secara umum telah berhasil mencapai target. Program/kegiatan yang tidak mencapai target yang telah ditentukan pada prinsipnya program terlaksana, tapi tidak optimal.
Sedang dilihat dari serapan anggaran pada tahun 2014, terdapat 91 kegiatan yang serapan anggarannya berada di bawah batas toleransi 60 persen.
Hal ini paralel dengan SILPA sebesar 4,5 triliun rupiah lebih berdasarkan hal-hal tersebut di atas. Beberapa yang perlu diperhatikan antara lain peningkatan kinerja pemeritah Provinsi untuk mengejar berbagai target yang telah dicanangkan.
Misalnya, capaian visi dan misi ”Jabar Maju, Mandiri dan Sejahtera Bagi Semua” ini harus dipacu agar benar-benar visi dan misi itu dirasakan oleh rakyat.