bandungekpsres.co.id, SUMUR BANDUNG – Sejak Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) digulirkan dalam dua tahun terakhir, Kecamatan Cibiru termasuk yang fokus dan giat dalam program tersebut. Bahkan, pada 2015, Kecamatan Cibiru mendapatkan penghargaan terkait PIPPK dalam kategori penyerapan anggaran karena mampu mencapai 92 persen. Hal ini diungkapkan Camat Cibiru Ayi Sutarsa di Balaikota Pemkot Bandung, belum lama ini.
Dikatakan Ayi, selain fokus melaksanakan PIPPK, Kecamatan Cibiru juga sedang fokus meningkatkan keamanan dan kenyamanan wilayahnya. ”Saat ini, setiap kelurahan, memiliki 10 orang anggota linmas,” tukas Ayi.
Ayi menjelaskan, yang terbilang cukup marak peristiwa kejahatan di Cibiru adalah pencurian kendaraan bermotor. ”Namun, sejak diturunkannya anggota linmas, jumlah kejahatan menurun, dan warga pun banyak mengucapkan terima kasih atas dibentuknya tim tersebut,” jelas Ayi.
Kecamatan Cibiru juga, kata Ayi, saat ini berusaha memperbanyak Ruang Terbuka hijau (RTH). Dalam referensinya jumlah RTH di Cibiru tidak kurang dari 10 persen dari total 632 hektare luas wilayah Kecamatan Cibiru.
Mantan Camat Sukasari ini mengungkapkan rencananya pihaknya akan mendirikan kawasan rekreasi di Kecamatan Cibiru.
”Gagasan itu tercetus melalui usulan Kelompok Penggerak Pariwisata untuk membuat Kampung Mandiri, sebagai sebuah objek wisata yang fokus melestarikan alam dan budaya,” ujar Ayi.
Selain kawasan rekreasi, Kecamatan Cibiru juga sedang merencanakan untuk membangun sebuah gedung dengan konsep Kampung Seni di daerah Cipadung tepatnya di Lapangan Legit.
”Mengingat di Cibiru ini banyak potensi kesenian, gedung tersebut dibangun agar para seniman dapat mengekspresikan potensi dirinya. Ini juga salah satu bentuk pengembangan ekonomi,” jelas Ayi.
Rencana pembangunan lainnya adalah Alun-alun dan Mesjid Besar Cibiru yang rencananya akan segera dibangun dalam waktu dekat. Baru-baru ini juga pengelola Pasar Nagrog berkoordinasi dengan kami untuk merelokasi penjual di pasar kaget Cisurupan ke gedung Pasar Nagrog.
”Relokasi dilakukan untuk menghindari kemacetan akibat penjual yang menutupi badan jalan. Pasar ini sendiri diproyeksikan akan mampu menampung 150-200 pedagang,” pungkas Ayi. (edy/fik)