Sejarah di Balik Pameran Lukisan Koleksi Soekarno

”Banyak seniman yang sudah meninggal sehingga mau tidak mau saya harus mencari sumber lain untuk mengungkap misteri di balik lukisan,” paparnya.

Mikke mengaku selama ini sering dibantu Guruh Soekarnoputra, salah seorang putra Bung Karno. Berkat Guruh, sebagian besar koleksi Soekarno bisa terlacak. Mulai seniman penciptanya, tahun pembuatan, model, lokasi, hingga penempatan di dinding ruangan istana kepresidenan.

Kurator kelahiran Jember, 22 Oktober 1973, itu menjelaskan bahwa benda-benda seni yang merekam jejak sejarah bangsa tersebut selama ini hanya menjadi saksi bisu di lingkungan istana kepresidenan. Baik yang disimpan di Istana Merdeka Jakarta, Istana Bogor, maupun di Gedung Agung Jogjakarta.

Karena itu, begitu ditunjuk sebagai konsultan kuratorial museum istana kepresidenan pada 2009, Mikke langsung menerapkan jurus-jurus kurasinya. Yakni, penelusuran dan pengkajian akademis terkait lukisan-lukisan yang terpajang di istana. Dia juga meneruskan yang sudah dilakukan seniornya, Agus Dermawan, dalam mengurasi benda-benda seni koleksi Soekarno itu.

Caranya, selain bertanya ke anggota keluarga si pelukis, dia mengandalkan arsip-arsip lama serta katalog pameran yang tersimpan atau tersebar di tangan kolektor. Proses pengarsipan itu ibarat mencari jarum dalam jerami. Sebab, keterangan tentang lukisan lama tergolong minim.

Ketika dia bekerja di Istana Negara, misalnya, ada lebih dari 100 lukisan yang jati dirinya masih harus dikaji secara detail. Hal tersebut membuktikan betapa ruwetnya pendokumentasian koleksi benda seni istana dan sulitnya mencari data utuh terkait karya seni itu. Dalam kurun waktu enam tahun pengabdiannya di istana selama ini, Mikke mengaku baru bisa menyelesaikan sejumlah lukisan saja.

”Belum lagi ada 30 album foto yang belum ada caption-nya. Ini pekerjaan besar,” terang alumnus Pascasarjana Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa (PSPR) Universitas Gadjah Mada itu.

Jika mengacu pada buku koleksi Presiden Soekarno, setidaknya baru sekitar 300 karya seni yang dapat dilacak riwayatnya. Itu pun karya pelukis-pelukis Indonesia, termasuk lukisan karya Soekarno meneruskan sketsa Dullah, Rini. Padahal, total lukisan di istana kepresidenan lebih dari 3.000 karya. Belum termasuk koleksi buku, keramik, dan benda seni lainnya.

Tinggalkan Balasan