bandungekspres.co.id, BATUNUNGGAL – Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana mengajak seluruh stakeholder pendidikan menolak jenis pungutan apapun di dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sebab, masih banyak laporan adanya pungutan kepada siswa didik. Untuk itu, sahut Elih, dengan telah dikeluarkannya surat edaran Kepala Dians Pendidikan Kota Bandung Noimor 420/5092-Disdik/2016 perihal Pendampingan Siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) melalui sekolah asal. Tindakan yang memberatkan orangtua siswa tersebut tidak kembali terulang.
”Tolak semua pungutan, masih banyak solusi pembiayaan pendidikan yang tidak memberatkan orangtua siswa,” kata Kepala Disdik Kota Bandung ini di Sekolah Santa Aloysius Batununggal, dalam rapat kerja Kepala Sekolah Dasar tentang pendampingan Siswa RMP kemarin (3/8).
Pertemuan dengan Kepala Sekolah Dasar se-Kota Bandung, yang digelar Dinas Pendidikan itu memang bermula dari banyaknya laporan dan keluhan orangtua siswa. Yakni, terkait masih banyaknya pungutan dan belum terpenuhinya harapan orangtua siswa RMP.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung pun sangat mendukung gagasan tersebut. ”Tidak ada lagi pungutan apapun yang dibebankan pada siswa didik. Ketentuan itu sudah sesuai dengan PP 47/2008,” kata Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Achmad Nugraha di tempat sama.
Politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Amet ini menegaskan, pihaknya bersama Dinas Pendidikan Kota Bandung, serta secara khusus melalui Bidang Sekolah Dasar, menyetujui kebijakan tidak ada lagi pungutan dan penjualan Lembar Kerja Sekolah (LKS).
”Masih terjadi, itu pelanggaran berat. Padahal, sekolah bisa mengajak patisipasi publik tidak meminta ke orang tua siswa,” tukas Amet.
Dia mencontohkan, bantuan publik bisa melalui perusahaan atau donatur yang kapabel. Tetapi, segala bantuan tersebut diketahui serta mengedepankan transparansi publik.
Kadisdik sepakat, dan meminta diingatkan pula, agar semua siswa lulusan SD yang belum sekolah, bisa disalurkan ke sekolah negeri dan swasta terdekat. ”Itu semua dapat berjalan salah satunya melalui pendampingan Siswa RMP,” pungkas Amet. (edy/fik)