bandungekspres.co.id, COBLONG – Ada yang pertunjukan yang berbeda di Taman Budaya Jawa Barat kemarin. Sekitar 20 orang anak berusia 15 tahun ke bawah tampil secara beregu tampil dengan menggunakan pakaian tradisional. Mereka juga memadukan seni tari, musik, karawitan dan teater.
Pertunjukan tersebut diadaptasi dari permainan tradisional yang dulu pernah laris di tahun 2000-an. Permainan tradisional yang ditampilkan antaranya oray-orayan, sapintrong, perepet jengkol, bubuayaan, kadaplak, sorodot gaplok, dongkrak, dan lain sebagainya.
Permainan tersebut, seakan hilang dan tidak lagi ditemukan di masyarakat saat ini. Diakui atau tidak, anak-anak telah saat ini sudah akrab dengan telepon genggam dan gawai lainnya yang semakin hari semakin canggih.
Ketika menonton, sesekali pengunjung tertawa melihat tingkah lucu dan menggemaskan dari para peserta. Belum lagi dengan dibawanya penonton ke masa lalu mereka saat kecil. Serta turut menyanyikan tembang masa lalu tersebut.
Festival Permainan Tradisional se-Jawa Barat mengambil tema ’Kaulinan Urang Lembur’. Sayangnya, kegiatan yang diselenggarakan hingga Sabtu (23/7) ini hanya diikuti oleh 15 sanggar seni kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Konsultan Pertunjukan, Masnanu Munajar menyampaikan, misi digelarnya kegiatan ini untuk menumbuhkan minat anak untuk melestarikan permainan tradisional. ’’Kaulinan urang lembur itu kan banyak dan dilakukan secara komunal, jadi anak-anak juga bisa bersosialisasi,’’ ujar Nanu.
Dengan permainan tradisional ini anak-anak yang bermain juga bisa gerak dan bebas radiasi. Tentunya, lanjut dia, tidak perlu mengeluarkan uang. Selain itu anak-anak juga terasah kreativitasnya, karena media untuk bermainnya dibuat sendiri.
Nanu berharap peserta yang terlibat tak hanya melaksanakan permaianan tradisional di kegiatan ini saja. Artinya, ketika sampai rumah pun tetap memainkan kaulinan lembur bersama tema-temannya. ’’Usia peserta tidak dibatasi, karena memang yang berpartisipasi ini dari sanggar-sanggar yang ada di Jawa Barat,’’ jelasnya.
Dia menambahkan, nanti peserta ini kita akan nilai berdasarkan musik, tari, kostum dan inovasi permainan tradisional dalam pegelaran. (nit/vil)