bandungekspres.co.id, BANDUNG – Kalangan DPRD Jawa Barat meminta pemerintah pusat mengkaji ulang rencana pembangunan kereta cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung. Selain akan menghilangkan sejumlah lahan hijau, efektivitas keberadaan moda transportasi massal inipun dipertanyakan.
Ketua Komisi IV DPRD Jabar Ali Hasan mengatakan, persoalan transportasi yang krusial saat ini adalah kemacetan. Ini dikarenakan terlalu banyaknya jumlah kendaraan yang melintas di jalan raya.
Kemacetan ini, lanjut Ali, akan teratasi dengan membangun sejumlah jalan baru. ”Saat ini kemacetan di Jawa Barat cukup parah. Untuk mengurangi kemacetan di jalan, perlu dibangun jalan tol dan jaringan jalan baru,” kata Ali.
Ali menyebut, pemerintah lebih baik fokus membangun jalan tol dan jalan baru daripada membangun kereta cepat Jakarta-Bandung. Pembangunan jalan tol ataupun jaringan jalan baru lebih penting ketimbang pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
”Saya tidak sepakat dibangun kereta cepat. Kenapa? Daripada kereta cepat, lebih baik dibuat jalan tol baru,” jelasnya.
Terlebih, manfaat pembangunan jalan tol atau jaringan jalan baru akan lebih besar dan sangat terasa oleh masyarakat banyak. ”Kereta cepat itukan hanya untuk orang yang mampu saja, dan berapa sih kapasitas penumpangnya. Kereta cepat enggak penting, beda dengan pembangunan jalan tol, masyarakat akan sangat membutuhkannya,” tegas Ali.
Meski pembangunannya tidak menggunakan dana negara, Ali khawatir dengan pembangunan kereta cepat tersebut. Selain tidak akan berdampak, hal tersebut akan menggerus sejumlah lahan hijau terutama perkebunan.
Terlebih, dikhawatirkan juga akan terjadi alih fungsi lahan hijau akibat maraknya perumahan setelah beroperasinya kereta cepat. ”Sekali lagi, kereta cepat itu enggak terlalu besar manfaatnya. Tetapi kalau jalan tol, semua masyarakat akan merasakan manfaatnya,” pungkasnya. (JPG/fik)