Dadang menambahkan, peluncuran gerakan ini sebagai aksi nyata menyikapi perbuatan kekerasan anak yang terjadi di dunia pendidikan. Sesuai dengan arahan Ketua P2TP2A Jabar Netty Heryawan. Karena itu juga, nanti akan ada emergency calling, pusat-pusat informasi di sekolah yang bisa dihubungi bila terjadi kekerasan seksual dan anak. ’’Ini sebagai saluran informasi cepat tanggap bila terjadi kekerasan anak di sekolah. Bisa juga untuk edukasi sebaya,’’ ungkap dia.
Ketua Forum OSIS Jawa Barat Dikdik Maulana Muhamad menyambut baik gerakan Jabar Tolak kekerasan Anak yang tengah digulirkan. Terlebih pelajar dilibatkan langsung dan dalam aksi nyata ini. Dengan begitu, ke depan bisa terus mendukung berbagai program yang tengah didorong Disdik Jabar. ’’Kami berterima kasih bisa diikutsertakan,’’ ucap dia.
Justru, kata Maulana, dengan pelajar dilibatkan dalam gerakan Jabar Tolak Kekerasan Anak, FOJB bisa menjadi fasilitator dan berbuat nyata kepada rekan di sekolah. Sehingga, bakal lebih banyak pelajar di Jabar mengetahui dan peduli menanggulangi bersama terhadap persoalan ini. (hen/rie)