BANYAK cara untuk menekan kenakalan remaja di jalanan seperti aksi gank motor dan lainnya. Hal ini diakibatkan banyak yang salah mengekpresikan balapan di jalanan lantaran tidak ada fasilitas atau wadah bagi mereka yang sering melakukan aksi balapan liar di jalanan hingga melakukan aksi kejahatan. Saat ini, Pemkab Bandung Barat bekerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia Kabupaten Bandung Barat menyelenggarakan ajang seperti balapan motor gestrek di Sirkuit Bukit Asri Rongga pada 9-10 Juli 2016 lalu.
Laporan Hendrik Kaparyadi, Rongga
Penyelenggaraan balapan motor ini mendapatkan antusias cukup tinggi dari masyarakat Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat. Wilayah yang berbatasan dengan Cianjur ini menyambut baik penyelenggaraan balapan motor gestrek ini. Bahkan, tarif karcis bagi penonton yang diberlakukan sebesar Rp 25 ribu/orang tidak menjadi halangan untuk menonton aksi para bikers di sirkuit tersebut. Kegiatan ini merupakan pesta rakyat dalam rangka Kejuaraan Terbuka Piala Ketua Koni KBB.
Ketua IMI Kabupaten Bandung Barat Dedi Tongki menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan Pemkab Bandung Barat untuk menggelar event otomotif seperti balapan motor gestrek yang digelar pasca Lebaran kemarin. Tahun ini, kata dia, ada 4 even resmi yang akan digelar mulai dari wilayah Rongga, Saguling, Cikalongwetan hingga Ngamprah. ’’Tahun ini akan kita gelar balapan motor ini untuk memberikan wadah juga kepada para atlet dan para pecinta motor trail khususnya untuk berlaga di event resmi. Untuk di Rongga saja penyelenggaraan luar biasa dan mendapatkan respon yang sangat baik,” katanya, kemarin.
Sirkuit di Rongga, lanjut dia, memiliki panjang hingga 1,2 kilometer lintasan. Kegiatan di Rongga untuk membangkitkan potensi di daerah para pecinta motor trail dalam event resmi. Apalagi, sebut dia, di IMI saja memiliki 18 klub motor. ’’Tentu klub motor yang ada di bawah IMI harus memberikan kontribusi positif dalam dunia otomotif disertai dengan berbagai prestasi,” paparnya.
Sementara itu, pembina IMI Kabupaten Bandung Barat, Maman S. Sunjaya menambahkan, event ini menggali potensi yang memang dipakai untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ’’Event ini untuk menekan kenakalan remaja di jalanan. Kenapa banyak gank motor dan aksi kejahatan di jalan? Salah satunya karena mereka tidak diberikan wadah untuk mengekspresikan keinginannya seperti balap motor. Akibatnya banyak yang memaksakan balapan liar,” ungkapnya.