bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Sepanjang bulan Ramadan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bandung Barat tidak menggelar donor darah. Hal ini seiring dengan minimnya minat pendonor untuk mendonorkan darahnya. Namun, kebutuhan darah masih bisa disuplai dari daerah sekitar, seperti Kabupaten Bandung dan Cianjur. Ketua PMI KBB Djunaedi mengungkapkan, saat ini PMI KBB memang tidak memiliki tempat penyimpanan darah. Labu darah yang terkumpul dari pendonor di KBB di simpan di Unit Donor Darah Kabupaten Bandung. ’’Saat ini kebutuhan di KBB baru untuk RSUD Cililin yaitu 50 labu per bulan. Jika kurang, masih bisa disuplai dari Kabupaten Bandung dan Cianjur,” ujarnya, kemarin.
Dikatakan Djunaedi, pada bulan di luar Ramadan, PMI KBB biasanya mengumpulkan darah 500-700 labu. Darah yang terkumpul kemudian disalurkan ke Kabupaten Bandung, Cianjur, dan Sukabumi setelah kebutuhan di KBB terpenuhi. Sementara pada bulan puasa ini, pihaknya tidak menggelar donor darah.
Kondisi itu, menurut Djunaedi, bisa dimaklumi. Soalnya pada bulan puasa, tubuh terasa lebih lemas daripada hari biasanya. Setelah Ramadan, biasanya bakal kembali normal dan banyak masyarakat yang akan mendonorkan darahnya. ’’Namun, untuk kebutuhan darah itu masih aman. Soalnya, persediaan masih mencukupi,’’ katanya.
Saat ini, dia mengungkapkan, PMI Kabupaten Bandung Barat baru memiliki UDD tipe C. UDD jenis ini hanya berfungsi mengambil dan mengelola darah. Sementara uji saring dan penyimpanan labu darah masih diserahkan ke UDD Kabupaten Bandung di Kopo Bihbul. Meski telah delapan tahun berdiri, PMI Kabupaten Bandung Barat hingga kini minim sarana dan prasarana. Berbagai fasilitas seperti unit transfusi darah dan unit donor darah belum tersedia. Selain itu, markas PMI di Batujajar juga masih berstatus sewa. Sementara jumlah petugas juga minim.
Keterbatasan tersebut membuat pelayanan PMI Kabupaten Bandung Barat belum optimal. Kegiatan yang dilakukan hanya bersifat operasional yang terselenggara atas kerja sama dengan berbagai dinas dan instansi terkait. ’’Berbagai fasilitas ini akan kami lengkapi secara bertahap, kami juga meminta dukungan dari berbagai pihak agar kegiatan PMI bisa lebih optimal,’’ tukas Djunaedi.