bandungekspres.co.id, BATUNUNGGAL – Volume sampah terus meningkat menjelang hari raya Idul Fitri. Direktur Utama PD Pasar Kota Bandung Deni Nurdyana mengatakan, peningkatan volume sampah non organik seperti plastik, kardus, kertas dan lainnya bisa mencapai 40 persen.
Faktor utama peningkatan volume sampah an organik disebabkan banyak orang yang membeli pakaian, sampah dari pedagang kaki lima (PKL) dan pasar Ramadan. Namun dirinya tidak terlalu mengkhwatirkan naiknya volume sampah an organik. ”Karena sampah an organik memiliki nilai jual, sehingga banyak pemulung dan tukang rongsokan yang memungutnya,” kata Deni kepada wartawan saat ditemui di Jalan Anggrek akhir pekan lalu .
Sementara volume sampah organik bisa meningkat sebanyak 20 pesern. Menurutnya, wilayah yang akan meningkat drastis terjadi di alun-alun Bandung.
Pada malam takbir sampai hari H lebaran, bakal naik 300-400 persen. Jika di hari-hari biasa, petugas hanya mengangkut sampah sekitar empat ton sekali angkut, maka pada hari H lebaran bisa mencapai 16 ton.
Dirinya cukup khawatirkan sampah organik yang telat dibuang. Karena bisa membusuk mengeluarkan bau yang luar biasa. Terkait itu, tempat pembungan akhir (TPA) Sarimukti, kata dia, hanya libur di hari Lebaran. Sedangkan selama dua pekan terakhir Ramadan.
Menurut dia, alasan volume sampah naik karena banyak orang yang buka bersama. Jadi produksi makan di kafe, restoran, mal meningkat. ”Apalagi makanan yang dikonsumsi saat berbuka biasanya sedikit, sehingga banyak makanan yang terbuang,” pungkasnya. (nit/fik)