’’Kegiatan tersebut menjadi tanggungjawab langsung kepala sekolah dan guru, siswa OSIS hanya sebagai pihak yang diperbantukan dalam kepanitiaan,’’ tandasnya.
Dengan langkah awal tersebut, diharapkan selama berjalannya kegiatan belajar mengajar, anak-anak beserta guru dan focus untuk saling transfer ilmu. ’’Intinya sekolah jangan hanya melihat anak secara akademis saja, tetapi prestasi non akademisnya pun diperhatikan. Kalau kata orang Sunda mah hasil pendidikan bukan hanya pinter, tapi juga cageur dan bener,’’ tutupnya. (far/fik)