bandungekspres.co.id, BANDUNG – Dinas Kesehatan Jawa Barat menyiagakan 765 orang dokter dan 4.036 orang perawat selama mudik Lebaran. Jumlah tersebut akan disebar ke sejumlah titik rawan di Jawa Barat.
Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat Alma Lucyati mengatakan, fokus utaman penyiagaan tim medis ini ada mendukung mudik Lebaran terutama pada bidang kesehatan.
”Tidak hanya menyediakan layanan kesehatan, kami juga memeriksa pengemudi, promosi kesehatan dan menyediakan layanan emergency,” papar Alma di kantornya, kemarin (22/6).
Untuk pelayanan kesehatan di Jawa Barat, terdapat 80 rumah sakit yang bersiaga, 523 puskesmas keliling, 2.530 orang tenaga ahli, 203 posko kesehatan, 324 puskesmas di jalur mudik dan 500 puskesmas siaga. Untuk memaksimalkannya, dia menegaskan, sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan di kota/kabupaten.
”Terdapat sembilan titik rawan kemacetan pada jalur mudik di Jawa Barat. Tentunya, pihak dinas kesehatan akan bersiap-siap di sana,” ucapnya.
Titik rawan kemacetan versi Dinas Kesehatan Jabar di antaranya , Cikopo, Cipali, Tegal Karang, Cileunyi, Hakatek, Nagreg, Limbangan, Gentong dan rest area di tol. Lalu, untuk rumah sakit terdapat 25 rumah sakit yang disiapkan dijalur mudik khusus Jawa Barat.
”Paling banyak terdapat di Cirebon ada lima rumah sakit dan empat rumah sakit di Majalengka yang siap melayani apabila terjadi kecelakaan,” tuturnya.
Berdasarkan data kecelakaan nasional, sebanyak 80 persen merupakan kecelakaan ganda (usia 15-25 tahun) Lalu, 60,87 persen kecelakaan kendaraan bermotor dan 70 persennya kecelakan pra rumah sakit. ”Khususnya di Jawa Barat, terdapat sekitar 85 kasus kecelakaan di Cirebon dan Garut,” ungkapnya.
Sementara itu, jelang arus mudik Lebaran, RSUD Ciereng Subang mulai membentuk tim siaga yang akan bertugas selama 24 jam. Kegiatan mengacu pada mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan dan penyakit.
Wakil Direktur RSUD Ciereng Subang, dr Dwinan Marchicawati Mars mengatakan, menghadapi arus mudik dan arus balik, pihaknya akan mengerahkan tenaga medis. Tak hanya mengerahkan tenaga medis, pihak RSUD juga akan menyiapkan obat-obatan. Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi membludaknya pasien saat arus mudik mendatang.
”Kita akan kerahkan semua petugas kesehatan di RSUD Ciereng, termasuk pemaksimalan obat-obatan,” ujar Dwinan kepada Jabar Ekspres kemarin.