bandungekspres.co.id, DAYEUHKOLOT – Penertiban para pedagang kaki lima (PKL) Dayeuhkolot oleh Satpol PP Kota Bandung berlangsung ricuh kemarin (15/6). Para PKL mengejar Camat Dayeuhkolot memohon agar diberi waktu sampai usai lebaran nanti.
Camat Dayeuhkolot Adjat Sudrajat mengatakan, penertiban kali ini sesuai jadwal, di mana para PKL harus pindah ke kompi B yang tidak jauh hanya 20 meter dari tempat berjualan saat ini. Menurutnya, penolakan yang terjadi sudah biasa, karena proses relokasi yang biasanya suka diwarnai dengan persoalan terlebih dahulu.
”Kalau mereka jualan akan kita sikat lagi, tidak ada pilih-pilih mau siapapun akan disikat habis. Kalau ada yang membandel akan ditertibkan terus, sepanjang saya menjabat Camat Dayeuhkolot,” katanya.
Terkait ada imbauan untuk memendam amarah para PKL, lanjut Adjat, dirinya tidak merasa untuk mengizinkan para PKL berjualan di trotoar jalan. Karena dirinya melaksanakan Perda yang berlaku saat ini. ”Kami akan tetap memindahkan para PKL ke tempat yang sudah ditentukan,” ucapnya.
Menurut Adjat, para PKL makanan akan ditetapkan di depan Masjid As-shofia sehingga tidak akan terganggu lalu lintas jalan. Dan hal ini terjadi karena ada miss komunikasi antara ketua dengan PKL, sehingga terjadi kericuhan seperti itu. ”Untuk saat ini, kebanyakan para PKL baru dan yang terdaftar ada 37 dan kalau PKL lama sebanyak 385 orang,” katanya.
Sementara itu, salah seorang PKL Tatang, 60, mengatakan, dirinya bersama para PKL lainnya hanya meminta waktu untuk berjualan sampai lebaran nanti. Karena menurutnya, saat ini waktu untuk menutupi kerugian-kerugian di bulan ke belakang. ”Kami butuh makan, anak-anak butuh sekolah, sekarang waktunya untuk mendapatkan keuntungan untuk menutupi kerugian sebelumnya,” katanya.
Tatang mengaku, orang pribumi asal Dayeuhkolot, dirinya sangat setuju dengan Perda saat ini. Namun dia bersikeras meminta waktu sampai Lebaran nanti untuk relokasinya. ”Harapan saya keadilan, kalau mau direlokasi di mana tempatnya. Harus layak dan adil, untuk saat ini tempat relokasi seperti hutan belantara dan siapa yang mau membelinya. Intinya, izinkan kami untuk beberapa minggu ini, sampai lebaran nanti,” pungkasnya. (yul/fik)