bandungekspres.co.id, BANDUNG – Pemerintah provinsi Jawa Barat mengklaim, insfrastruktur jalan siap dipakai mudik Lebaran. Bahkan, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meyakinkan, jalur selatan sudah mulus dan siap digunakan.
”Jalur selatan sudah bisa digunakan, jalannya sudah mulus-mulus lagi tidak ada hambatan,” kata Deddy kepada wartawan di Mapolda Jabar, kemarin (9/6).
Kendati sudah siap untuk dilintasi, pria yang akrab disapa Demiz tersebut belum bisa menjamin terhadap tingginya potensi bencana.
Dia mengatakan, untuk terjadinya banjir dan longsor tidak bisa diprediksi. Akan tetapi, untuk secara teknis penanganan pihaknya sudah menyiapkan alat-alat. ”Tetap saja kalau terjadi longsor dan banjir di wilayah rawan, akan terjadi macet,” ucapnya.
Di sisi lain, dia juga mengimbau pemudik sudah menyiapkan beragam opsi saat mudik. Termasuk pemetaan jalur alternative. Sehingga, mudik tidak terhambat apapun.
Menurut pemeran Jenderal Naga Bonar itu, traffic mudik di Jawa Barat setiap tahunnya meningkat. Untuk mengurangi kemacetan, makanya Pemprov Jabar melakukan pengadaan bus gratis untuk pemudik. ”Minimal mengurangi pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua,” tandasnya.
Menurutnya, ada 28 bus gratis yang disiapkan untuk arus mudik tahun ini. Pihaknya juga akan menggandeng badan swasta dan BUMN agar dapat menambah bus gratis sebagai angkutan Lebaran. ”Kita sudah berkoordinasi dengan pihak lainnya agar bisa menyediakan bus gratis ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang, Dr Ir Sujatmoko Dipl WE Eng MSc mengaku, beberapa ruas jalan alternatif sudah siap untuk digunakan arus mudik dan balik lebar 1437 H. Namun, di beberapa titik masih ada yang dalam tahap perbaikan.
Diakui pula, beberapa titik jalan di Kabupaten Sumedang masih dalam kondisi rusak. Kabupaten yang memiliki ruas jalan sepanjang 796,056 kilometer, tahun ini harus benar-benar memprioritaskan perbaikan ruas jalan.
”Tentunya jalur mudik itu menjadi skala prioritas perbaikan. Jika ada yang belum, kami upayakan segera diperbaiki jalannya,” kata Sujatmoko kepada Jabar Ekspres, kemarin.
Selain jalan alternative, ada beberapa kerusakan jalan protokol karena jalan semakin parah sejak diperbolehkannya truk-truk berbobot melebihi batas tonase melewati jalur itu.