bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya Universitas Padjajaran (Unpad) Dr Sigid Suseno angkat bicara terkait masalah penataan pengelolaan tenaga Kebersihan, Keindahan, dan Kenyamanan Lingkungan (K3L) yang bukan merupakan warga Jatinangor. Sigid mengatakan, jangan mempercayai gosip, ini semua untuk kepentingan masyarakat Jatinangor. ”Kita harus memperjelas siapa saja yang bekerja, karena terkait hak-hak yang bersangkutan,” kata Sigid kepada wartawan saat ditemui di Dipatiukur kemarin (8/6).
Pembayaran gaji dilakukan langsung ke individu, maka diminta bikin rekening. Rekrutmen dilakukan oleh Unpad bukan orang per orang. Apabila mereka memang benar warga Jatinangor, pihaknya jamin pasti tetap bekerja.
”Bahkan kita upayakan kesejahteraannya meningkat. Untuk itu, kami akan verifikasi termasuk mengecek ke Kepala Desa di Jatinangor,” ucapnya.
Dia menegaskan, apabila bukan warga Jatinangor berarti tidak sesuai dengan tujuannya. Bisa jadi temuan dalam penggunaan anggaran negara. Tidak menutup kemungkinan, lanjut dia, nanti jumlah tenaga K3L Unpad berkurang.
Tetapi pengurangan itu terjadi karena langkah penataan yang dilakukan, agar K3L terisi hanya oleh warga Jatinangor dan datanya tercatat secara administratif dengan baik di Unpad. Saat ini, disinyalir ada tenaga K3L yang bukan merupakan warga Jatinangor.
Kebijakan penataan ini juga tidak dilakukan secara tiba-tiba, karena telah melalui pembahasan beberapa bulan sebelumnya. Terkait SK yang dipertanyakan K3L, Sigid menegaskan, SK ditangguhkan sampai verifikasi selesai.
”Selama verifikasi berjalan, para tenaga K3L tetap mendapatkan haknya. Jika dalam verifikasi ternyata ditemukan hal yang tidak sesuai maka SK bisa direvisi,” jelasnya.
Unpad saat ini sedang melakukan penataan pengelolaan tenaga (K3L). Hal itu agar sesuai dengan tujuannya yaitu bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar, dalam hal ini masyarakat Jatinangor. Penataan ini juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan para tenaga K3L Unpad. (nit/fik)