Dukung Program Citarum Bestari

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Pemerintah dan masyarakat Kota Cimahi mendukung apa yang menjadi program Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait kondisi sungau Citarum yang dianggap terkotor.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi Ahmad Nuryana, Citarum  merupakan salah satu sungai terkotor. Di Kota Cimahi ada lima sungai yang bermuara ke Citarum, yakni Sungai Cibeureum, Kali Cimahi, Kali Cihujung, Kali Cipageran, dan Ciawitali yang bisa menyumbangkan kondisi sungai Citarum menjadi kotor. ”Kami melakukan pembersihan sungai di beberapa titik yang ada agar mengurangi kondisi air sungai supaya tidak mengotori sungai Citarum,” terangnya, kemarin.

Menurutnya, selain melakukan pembersihan sungai, Wali Kota Atty Suharti juga  mengimbau  kepada para pengusaha untuk menjaga kualitas sungai yang melalui Kota Cimahi yang mengalir ke Citarum supaya tidak tercemar agar tidak menambah beban sungai Citarum. “Melalui asosiasi para pengusaha kami sudah menyampaikan himbauan agar para pengusaha ilut memberikan kontribusinya menjaga kebersihan sungai dari air limbah yang dibuang perusahaan,” sebutnya.

Dikatakan Nuryana, Citarum memiliki strategi jalur sungai nasional dan  sudah menjadi bagian dari pengawasan pusat karena Citarum menyumbang ke Cirata, Saguling, dan Jatiluhur. Apabila aliran sungai Citarum terganggu maka akan berimbas kepada terhambatnya pasokan listrik Jawa-Bali selain itu pasokan air untuk persawahan pun akan terganggu.

Karena Kota Cimahi merupakan salah satu daerah penyumbang kualitas air ke Citarum, maka itu harus mendukung program Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk Citarum Bestari.

Pemerintah Kota Cimahi bersama masyarakat dan juga dari PU dan DKP untuk menjaga kebersihan sungai-sungai yang melewati Kota Cimahi dan bermuara di Citarum. “Setelah ada pencanangan dari Gubernur maka kita tindaklanjuti di masing-masing wilayah kerja sama dengan masyarakat, Polri/TNI,  kita juga mengajak kepada para pengusaha yang ada di wilayah Kota Cimahi untuk menjaga kualitas air dengan menggunakan pengolahan air limbahnya,” pungkasnya. (bun/vil)

Tinggalkan Balasan