DS Beraksi Sendiri, Sistem Keamanan Kejati Dievaluasi

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Aktivitas kerja para pegawai Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat berjalan normal pasca terjadinya pembakaran yang dilakukan seorang berinisial DS pada Minggu (5/5). Terlebih ruangan yang terbakar tidak sampai ke ruangan pegawai.

Kepala Kejaksaan tingi Jawa Barat Setia Untung Arimuladi mengatakan, selama bulan suci Ramadan 1437 H, semua pegawai masuk seperti biasa, yakni pukul 08.00 dan pulang pukul 15.00. Menurutnya, lokasi yang dibakar tersebut bukan ruang kerja pegawai sehingga tidak akan mengganggu aktivitas kerja pegawai.

”Ruangan yang dibakar DS merupakan Aula Kejati Jabar di lantai satu dan dua, tidak merambat ke ruang kerja pegawai,” kata Untung di Kejati Jabar, jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, kemarin (6/6).

Untung mengungkapkan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya penanganan perkara pembakaran tersebut kepada kepolisian. Untuk mengantisipasi adanya peristiwa kembali seperti ini, maka standar keamanan kantor Kejati Jabar pun segera dievaluasi.

”Saya baru hari ini masuk kerja, akibat peristiwa ini akan saya evaluasi baik dari sisi keamanan dan sumber daya manusia, serta SOP,” ungkapnya.

Terpisah, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto memaparkan, DS telah merencanakan aksinya tersebut, hal ini karena tersangka membawa botol berisi bensin ke kantor Kejati Jabar. Menurut, Winarto, DS melakukan hal nekat tersebut atas inisiatif sendiri dan tidak tergabung dalam kelompok tertentu.

”Kata tersangka dia melakukan perbuatan itu bukan karena dorongan orang lain. Dia membakar dengan menggunakan korek gas dan bensin,” jelas Winarto.

Sementara itu, Penasehat hukum DS, Torkis Parlaungan Siregar menegaskan, kliennya memang tengah mengalami sakit stroke hingga harus berjalan dengan bantuan tongkat dari bambu. DS kata dia, sakit hati karena kondisi carut marut, buruk dan korupnya penegakan hukum di negeri ini. Itulah alasan dia (DS, Red) meluapkan emosinya lewat aksi (pembakaran) itu. ”Memang DS dulu pernah melakukan pembacokan terhadap seorang jaksa yang terkena kasus korupsi,” tegasnya.

Torkis berharap, melihat kondisi kesehatan DS yang seperti itu, pihaknya akan mengajukan penangguhan penahanan beberapa hari terhadap DS. ”Selain itu, kondisi kesehatannya sekarang malah memburuk,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan