bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Banyaknya komponen otomotif hasil karya anak bangsa yang digunakan di Amerika Selatan, membuat Kementrian Perdagangan Republik Indonesia bertekad mendorong para pengusaha untuk menggarap pasar non tradisional tersebut. Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Karyanto Suprih mengatakan, banyaknya komponen otomotif yang dimaksudkannya tersebut, di antaranya berupa asesoris atau ban kendaraan, baik roda dua maupun empat. Di mana produk tersebut banyak digunakan di Amerika Selatan.
”Agar pertumbuhan ekspor otomotif ini bisa lebih maju dan berkembang, diharapkan pemerintah bisa memberi support bagi para pengusaha tersebut,” kata Karyanto saat membuka kegiatan Forum Pelaku Ekspor Perdagangan Pasar Amerika Selatan di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Bandung, kemarin (2/6).
Karyanto mengungkapkan, Indonesia sebagai penghasil karet yang besar tentu bisa memberi peluang yang besar bagi bisnis ini. Terlebih dengan kecanggihan teknologi saat ini, jarak sebaiknnya tidak menjadi hambatan lagi dalam berbisnis. Karena dengan adanya internet yang menyajikan beragam informasi sudah bisa masuk ke rumah-rumah, tentu akan sangat berpeluang dalam mengembangkan usaha ini.
Menurutnya, negara-negara di Amerika Selatan itu akan mau menjual barang mereka, apabila ada yang ditawarkan atau yang disebut dengan imbal dagang. Untuk itu, di tengah gobalisasi ini, sebuah negara tidak bisa berdiri sendiri.
”Saya tidak setuju dengan pendapat yang menyatakan bahwa impor itu haram. Karena itu sama saja dengan mengharamkan ekspor,” ungkapnya.
Lebih lanjut Karyanto menegaskan, dalam dunia perdagangan tidak mungkin mengenal dengan namanya agama maupun saudara. Tapi bagi siapa saja yang melakukan dunia usaha akan selalu berfikir bagaimana caranya mendapatkan potensi yang besar. Sehingga dengan demikian usahanya akan bisa mendapatkan keuntungan dan maju.
”Agar permasalahan ini bisa terus berkembang, diharapkan adanya dukungan dari semua instansi terkait yang bekerja sama dalam mengembangkan usaha ini. Apalagi sampai saat ini usaha bidang otomotif ini masih menjadi primadona,” pungkasnya. (dn/fik)