Bakal Pasok 4.500 Tabung per Hari saat Ramadan

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Barat akan meminta tambahan ketersedian gas 3 kilogram kepada Hiswana Migas menjelang bulan suci Ramadan. Hal ini perlu dilakukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag KBB Ricky Riyadi menyatakan, penambahan ini diperlukan guna ketersedian gas tidak kurang atau langka. ”Kita mengusulkan kembali agar tambahan gas ini bisa dipenuhi menjelang puasa,” katanya kepada wartawan di Ngamprah kemarin (2/6).

Menurut Ricky, saat ini setiap tahun Kabupaten Bandung Barat mendapatkan pasokan gas 3 kilogram hingga 1.050.000 tabung per tahun. Khusus menghadapi Ramadan, pasokan ditambah 4.500 gas per hari. ”Memang kebutuhan gas di bulan puasa akan meningkat, sehingga ketersedian gas harus lebih banyak,” katanya.

Disinggung soal harga yang diprediksi bisa naik, diakuinya hal itu hingga saat ini belum ada keluhan dari masyarakat. Jika masyarakat menemukan harga yang di luar batas bisa melaporkan kepada pemerintah guna nantinya ditindaklanjuti. ”Termasuk jika memang gas juga langka harus dilaporkan di samping kami juga melakukan pemantauan di lapangan,” paparnya.

Dikatakannya, distribusi yang menjadi fokus utamanya yakni ke wilayah selatan mulai dari Cililin, Sindangkerta, Cipongkor, Gununghalu dan Rongga. Dan juga kecamatan lainnya. Khusus akses jalan yang cukup jauh hingga ke pelosok daerah menjadi agenda utama untuk memastikan distribusi agar tetap aman. ”Harga juga wajar mengalami perbedaan antara harga gas epliji 3 kilohram di daerah Padalarang dengan Gununghalu karena faktor wilayah,” paparnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, saat ini di Kabupaten Bandung Barat memiliki 125 pangkalan yang memasarkan gas 3 kilogram. Dia berharap setiap pangkalan bisa mendistribusikan gas untuk memenuhi masyarakat dengan harga yang terjangkau. ”Kita berharap agar gas ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Lebaran,” tandasnya.

Salah seorang warga Padalarang, Dudi Kutardi, 45, berharap, pemerintah bisa mengantisipasi jauh-jauh hari agar ketersediaan gas ini benar-benar aman hingga Lebaran. ”Karena sudah menjadi tradisi ketika menghadapi puasa dan lebaran barang suka kosong. Bahkan, harga sengaja dinaikan,” tegasnya. (drx/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan