bandungekspres.co.id, BANDUNG – Mantan Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri menitikan airmata ketika membacakan pidato terkait momen bersejarah pada 1 Juni 1945. Dia menegaskan, Pancasila bukan hanya sejarah, melainkan sebagai cermin semangat keberanian dan tekad untuk kehidupan berbangsa serta bernegara.
”Pancasila harus menjadi prinsip membangun Indonesia untuk capai kemerdekaan sesungguhkan, yaitu kehidupan yang sejahtera,” kata Megawati di Gedung Merdeka, kemarin (1/6).
Dia mengungkapkan, Pancasila harus dijadikan way of life bangsa Indonesia. Dalam pidatonya, Megawati juga menceritakan bahwa dari Pancasila terlahirkan gerakan non-blok atas terjadinya perang dingin: blok barat dan timur. Sekaligus menjadi penggagas persatuan bangsa-bangsa di Asia Afrika.
Menurut perempuan akrab disapa Mbak Mega itu, Ir Soekarno menyampaikan dalam sidang Persatuan Bangsa-Bangsa pada 1960 silam, dunia tidak boleh terjebak dari perang dingin antara blok barat dan timur. Gagasan visioner Pancasila, kata dia, akhirnya melahirkan politik internasional. Sebanyak 25 negara bersatu mendeklaraskan gerakan non blok 1961.
”Bahkan Pancasila mampu menjadi insipirasi banyak negara dunia guna mendapat kemerdekaan,” paparnya.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan, kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menanamkan nilai Pancasila serta memperkuat segala aspek kehidupan. ”Sebab sebagai dasar negara Pancasila harus menjadi spirit seluruh generasi,” ujarnya.
Seiring dengan munculnya berbagai kasus mulai dari kekerasan seksual, intoleransi dan terorisme, pihaknya mengungkapkan bahwa hal itu menunjukan degradasi nilai-nilai Pancasila. Padahal, warga Indonesia selama ini, dikenal memiliki prilaku yang santun.
Peringatan Pidato Bung Karno mengingat janji-janji kebangsaan, tidak hanya retorika. Untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila semua pihak harus secara bersama-sama bahu membahu menjaga Pancasila. Sebagai dasar negara, lanjut dia, semangat gotong royong perlu tertanam dibenak masyarakat Indonesia.
Bahkan, Zulkifli menilai semangat persaudaraan kini mulai memudar. ”Oleh sebab itu tahun ini diharap menjadi momentum kebangkitan bangsa,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden RI Joko Widodo mengatakan, ketika melakukan kunjungan ke negara Eropa, Asia, Timur Tengah dan lainnya, Pancasila menjadi selalu bahan perbincangan. ”Indonesia bisa menyatukan 17 ribu pulau dan keberagaman etnis. Kita beruntung mempunyai Indonesia,” ucapnya.