”Mainkan yang lain ada Febri (Haryadi) ada (Gian) Zola, ada pemain harapan kita jangan hanya di ujicoba,” katanya.
Sementara itu, Ketua Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber) Asep Abdul mengaku, tak ingin terlalu dini menilai kepemimpinan Dejan di tim Persib. Menurutnya, pelatih kelas dunia pun tak akan bisa instan membawa Maung Bandung juara.
Kendati demikian, dia tetap menginginkan ada evaluasi dari tim Maung Bandung. ”Apakah kesalahannya dari materi (pemain) atau apa? Kalau dari Bomber mah ingin yang terbaik saja untuk tim Persib,” ujar Asep.
Melihat raihan Maung Bandung di lima pertandingan ini dia menilai memang tidak sempurna. Di mana baru mengemas enam poin dan turun di peringkat ke delapan klasemen sementara.
”Melatih Persib harus kuat mental sih. Tapi kalau dari lima pertandingan empat kali seri satu kali menang itu sebuah prestasi yang tidak maksimal,” urainya.
Asep berharap, pada laga selanjutnya skuat,Maung Bandung bisa tampil lebih menggigit. Mengingat, para bobotoh tentunya ingin melihat tim kebangaannya kembali meraih poin maksimal dalam setiap laga.
”Kembalikan ke manajemen mungkin ada beberapa ultimatum buat Dejan, kalau dua atau tiga kali pertandingan lagi tidak maksimal ya jangan dibiarkan (ganti, Red),” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Persib Bandung gagal memanfaatkan dukungan suporter sendiri saat menjamu Madura United dalam pekan kelima Indonesia Soccer (ISC) 2016 di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (28/5) malam.
Bertekad raih poin penuh setelah ditahan imbang Persiba Balikpapan pekan lalu, Persib langsung tampil menyerang. Di menit awal, Maung Bandung mendapat peluang emas yang sayangnya masih bisa diadang pemain belakang Laskar Sappe Kerap. Maung Bandung banyak mendapatkan peluang melalui bola-bola mati, namun tidak dapat dimanfaatkan menjadi gol.
Menyikapi pertandingan, Dejan mengaku bingung. Sebab, timnya bermain agresif dan ciptakan banyak peluang, tapi tidak ada gol yang dicetak. ’’Cukup bagus dua tim, kita banyak peluang dan kesempatan, tapi tidak ada gol, saya tidak tahu kenapa,” tukas Dejan.
Dejan tidak menepis bila lawannya tersebut bermain baik. Banyak umpan-umpan panjang yang membahayakan timnya. ’’Pemain belakang kerja keras juga. Kita juga banyak peluang seperti mereka, seperti dari Samsul, Tantan dan bagus Atep, tapi gagal jadi gol, saya juga bingung,” aku pria Serbia itu.