bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menggandeng salah satu perusahaan terbesar di Tiongkok, Zhejiang Bestwa EnviTech Co., Ltd untuk mengolah lingkungan di kawasan tersebut. Bahkan, perusahaan yang masuk 5 besar di Tiongkok itu sudah menyiapkan anggaran sebesar 800 juta dolar AS untuk berinvestasi di kabupaten yang akan menginjak di usia ke-9 ini.
Dalam kerja sama nanti, ada tiga sasaran investasi yang bersama-sama dikelola, mulai dari pengelolaan sampah, pengolahan air limbah, dan pengelolaan air bersih. Sebagai bukti keseriusannya, perusahaan itu mengirimkan utusannya ke Kabupaten Bandung Barat kemarin.
Rombongan yang dipimpin seorang profesor lingkungan hidup, Kunbai Chen bertemu dengan Bupati Bandung Barat Abubakar, Wakil Bupati Yayat T. Soemitra, serta pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD). ’’Waktu itu kami datang ke Tiongkok dan bertemu langsung dengan owner perusahaannya. Sekarang, utusan dari perusahaan mereka yang datang ke Kabupaten Bandung Barat dari kesepakatan yang sebelumnya sudah dijalin. Pada intinya, kami sudah melakukan memorandum of understanding (MoU) beberapa waktu lalu,” kata Abubakar, di Ngamprah, kemarin.
Dijelaskannya, rombongan dari Cina akan melakukan pra-fisibility study atau studi kelayakan ke beberapa lokasi yang akan dibangun seperti Tempat Pembuangan Akhir Sarimukti. Tiongkok tertarik mengelola sampah Sarimukti untuk dimanfaatkan sebagai energi listrik. ’’Pengelolaan sampah di Tiongkok sudah modern juga ramah lingkungan. Kebetulan di Kabupaten Bandung Barat terdapat TPA Sarimukti yang bisa dimanfaatkan untuk energi listrik. Nantinya energi listrik yang dihasilkan akan dijual ke PLN,” ujarnya.
Investasi lainnya berupa pembangunan instalasi pengolahan limbah (IPAL) Terpadu. Limbah yang dihasilkan industri tidak hanya sekedar dinetralisir tapi juga layak dikonsumsi. Tak hanya itu, mereka tertarik pula mengelola air bersih.
Sementara itu, Profesor Kunbai Chen menjelaskan, kedatangannya ke Kabupaten Bandung Barat untuk jalin kerja sama yang sebelumnya sudah dituangkan dalam MoU. Dipilihnya Kabupaten Bandung Barat, kata dia, karena respon pemerintahanya positif terhadap teknologi yang ditawarkan Tiongkok. Bisa menjadi pilot project untuk menangani sampah, dan limbah secara modern.