bandungekspres.co.id, COBLONG – Kebun Binatang Bandung kedatangan dokter hewan dari Taman Safari Indonesia. Terhitung sejak Senin (16/5), mereka bakal bekerja untuk tiga bulan ke depan secara bergantian.
Menurut salah satu dokter, Drh. Bongoh, untuk kasus rusa kemarin bukan bernama scabies. ’’Jenis penyakitnya masih didalami, tapi pengunjung jangan takut mengenai penyakit rusa tersebut,’’ katanya kepada Bandung Ekspres, di Kebun Binatang Kota Bandung, kemarin.
Untuk semua penyakit kulit rusa perlakuannya sama dengan yang diidap hewan pada lainnya. Yaitu, diobati dengan suntikan. Saat ini pihaknya akan memerbaiki kondisi kandang dan ada kemungkinan akan diubah, agar jika hujan tidak terjadi hal serupa. Pihaknya masih mengijinkan kepada pengunjung untuk tetap melihat dan mengunjungi kandang rusa.
Pihaknya mengungkap, sekat kandang gajah akan dibuka, supaya pengunjung bisa melihat gajah dalam jarak 50 meter. Walaupun begitu pengunjung harus tetap berhati-hati. ’’Karena hasil tes akan selesai pada tiga bulan mendatang. Sehingga dibutuhkan kerja sama dari pihak lainnya,’’ ungkapnya.
Sementara, Humas Yayasan Taman Margasatwa Taman Sari Kebun Binatang Bandung Sudaryo mengatakan, jika akreditasi B yang didapatkan Kebun Binatang Kota Bandung di tahun 2011 akan berakhir pada tahun ini. ’’Dengan adanya kasus yang menimpa beberapa pekan terakhir ini membuat pihak kebun binatang harus berbenah untuk mendapatkan kembali akreditasi tersebut,’’ katanya.
Pihaknya akan membereskan beberapa hal yang direkomendasi. Selain itu, pihaknya masih berharap Kebun Binatang Bandung mendapatkan akreditasi yang sama.
Dirinya tidak menepis bila pengunjung alami penurunan akhir pekan lalu, hanya ada sekitar 800 orang. Padahal setiap akhir pekan biasanya bisa mencapai empat ribu pengunjung. Akan tetapi, sejak Senin hingga Kamis, pengunjung kembali meningkat. ’’Saat ini kembali meningkat, ada banyak rombongan mengunjungi kebun binatang,’’ klaimnya.
Dirinya tidak menyangkal, penurunan jumlah pengunjung terdampak dengan kasus matinya gajah Yani. Padahal kematian gajah belum pasti penyebabnya, baru diketahui tiga bulan ke depan.
Sekretaris Jenderal Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia Tony Sumampau mengimbau agar pengunjung tetap mendatangi destinasi wisata itu. ’’Untuk pengelola, kami meminta komitmennya terkait perbaikan yang ada, baik fasilitas dan nutrisi hewan,’’ ucapnya.