bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Barat memastikan stok daging sapi menjelang puasa dan lebaran aman. Sehingga kebutuhan bagi masyarakat Kabupaten Bandung Barat akan tersedia dan tidak akan kekurangan.
Saat ini, di Kabupaten Bandung Barat harga daging sapi dinilai masih stabil, yakni Rp 100.000 hingga Rp 110.000 per kilogram. Permintaan akan daging sapi pun tercatat meningkat sekitar 12 persen
”Kami pastikan stok daging sapi aman hingga lebaran nanti. Masyarakat tidak usah khawatir lantaran ketersedian daging ini sudah disiapkan jauh-jauh hari. Dan sudah menjadi hal wajar jika menjelang puasa permintaan akan meningkat,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Barat Adiyoto kemarin (19/5).
Pada hari biasa, kata Adiyoto, jumlah sapi yang dipotong di rumah pemotongan hewan sekitar 50 ekor per hari, sementara saat ini sudah meningkat hingga 70 ekor sapi per hari. Menjelang awal puasa nanti, diprediksi kebutuhan daging sapi akan meningkat signifikan. Meski demikiain, dia menuturkan, pasokan sapi di KBB saat ini masih mencukupi, yakni sekitar 5.000 ekor. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk kebutuhan selama tiga bulan mendatang.
”Sapi-sapi ini kebanyakan dari lokal. Ada juga yang dari luar. Namun, kami pastikan semua aman karena sudah melalui pemeriksaan,” ujarnya.
Sementara itu, untuk kebutuhan daging ayam, lanjut dia, juga meningkat. Namun, pasokan hingga saat ini aman. Harganya pun relatif stabil, yakni dikisaran Rp 25.000 per kilogram.
Mendekati puasa, kata dia, Disnakan KBB mengintensifkan pemeriksaan di sejumlah tempat penjualan daging. Hal ini untuk mengantisipasi daging yang tak aman konsumsi bahkan masuknya daging babi seperti yang sempat ramai beredar beberapa waktu lalu.
”Beberapa waktu lalu, sempat ada isu masuknya daging celeng ke Lembang dari wilayah Ibun. Namun, setelah kami periksa ternyata tidak ada. Kami terus mewaspadai hal ini dengan melakukan pemantauan intensif,” katanya.
Sementara itu, menghadapi harga-harga sembako yang sudah naik, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Barat masih menunggu keputusan dari provinsi terkait rencana akan digelarnya operasi pasar murah (OPM) menghadapi kenaikan harga kelompok kebutuhan masyarakat (kepokmas) di Kabupaten Bandung Barat yang sudah naik rata-rata 10 persen. Diperkirakan kenaikan signifikan akan terjadi mendekati awal puasa atau munggahan.