Evan Dimas Cerita Pengalamannya di Spanyol

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Evan Dimas sangat senang ketika mendengar FIFA mencabut sanksi mereka terhadap Indonesia. Evan pun berharap bisa kembali membela timnas Indonesia dan meraih gelar juara.

Pencabutan sanksi itu bermula dari dicairkannya PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi setelah setahun dibekukan. FIFA kemudian meresponsnya dengan mencabut sanksi terhadap Indonesia pada kongres di Meksiko pekan lalu.

Kabar tersebut diketahui Evan saat masih berada di Spanyol, kala ia sedang berlatih bersama Espanyol B. Begitu mendengarnya, pemain kelahiran Surabaya itu mengaku senang bukan main.

”Saya senang banget, sudah satu tahun sepakbola Indonesia vakum. Kalau dicabut, artinya kami bisa bermain di timnas, ada liga lagi, banyak anak-anak main bola,” ujar Evan.

Dengan kondisi sepakbola kembali normal, Evan berharap timnas bisa bangkit dan bisa berprestasi. Dia sangat ingin membawa Indonesia juara seperti ketika Piala AFF U-19 pada 2013 lalu.

”Pasti (ingin main di timans) siapa yang tidak mau ke timnas. Saya sangat rindu juara bersama timnas. Saya berharap dicabut sanksi, Indonesia bisa berprestasi di Asia dan dunia internasional,” ujarnya.

Evan Dimas terakhir kali membela timnas ketika SEA Games 2015 lalu. Skuat Garuda gagal mencapai final setelah dikalahkan oleh Thailand di babak semifinal. Meski demikian, Evan berhasil menyumbangkan empat gol top skorer Indonesia di turnamen tersebut.

Sementara itu, setelah tiga bulan menjalani latihan di Spanyol, mantan kapten timnas Indonesia U-19 itu mengaku mendapatkan banyak pengalaman dari Negeri Matador itu.

Evan menjalani latihan bersama Espanyol B sejak Februari lalu. Dia baru tiba di Jakarta pada Kamis (19/5) pagi ini. Namun, Evan tidak langsung pulang ke Surabaya, tapi terlebih dulu bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.

Evan mengakum sepakbola di Indonesia dengan di Spanyol sangat berbeda jauh. Mulai dari fasilitasnya hingga hal kecil seperti makanan yang dimakan oleh pemain. Meski terkendala bahasa, dia selalu berusaha mencari tahu tentang sepakbola Spanyol.

”Di sana, saya sempat bicara sama kapten Espanyol A (Javi Lopez, red). Saya bilang sepakbola Indonesia sangat berbeda sekali dengan Spanyol. Lalu dia bilang fasilitas diutamakan dulu, baru yang lainnya,” cerita Evan kepada wartawan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan