bandungekspres.co.id, BANDUNG – Setelah dilantik oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Bupati Kabupaten Cianjur Irvan Rivano Muchtar mengaku masih bingung tentang status politik dirinya. Sebab, setelah dilakukan pemecatan sampai saat ini belum ada organisasi partai politik yang menawarkan bergabung.
Dirinya menuturkan, meskipun dirinya sudah tidak lagi di Partai Demokrat, komunikasi politik dengan partai-partai lain sudah dilakukan sebelum dia dilantik. Namun untuk komunikasi dengan partai yang membesarkan dirinya, sampai saat ini belum pernah dilakukan.”Komunikasi dengan Partai Demokrat belum yah. Soalnya enggak ada jawaban,” jelas Irvan ketika ditemui usai pelantikan di Gedung Sate, kemarin (18/5).
Dia mengatakan, setelah di-PAW dan keluar dari Partai Demokrat, sampai saat ini status dirinya tidak masuk dalam partai manapun. Meski, pada Pilkada lalu dia mendapat dukungan dari Partai Golkar dan PKB, dan PBB sebagai partai pengusung.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan dirinya bergabung dengan partai lain sebagai kendaraan politiknya yang baru. Sebab saat ini istrinya sudah aktif sebagai kader Golkar. Terlebih pada acara pelantikan tersebut hadir Ketua DPD Partai Golkar Dedi Mulyadi.
”Ya kalau kendaraan politik sih tunggu yang ngajak saja dan saya enggak tahu, soalnya ibu (istri, Red) di Golkar, sekarang bapak (Tjetjep Muhtar Soleh) di Nasdem dan saya pun enggak tahu nanti di partai mana,” ucap Irvan.
Di tempat sama Ketua DPD Partai Golkar Dedi Mulyadi mengatakan, kedatangan dirinya pada pelantikan adalah sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jabar. Menurut dia, hal ini sangat wajar sebab pada saat maju dalam Pilkada, Partai Golkar telah mendukung dan berjuang untuk kemenangannya.
”Jadi Partai Golkar Jawa Barat akan memonitor, mengawal dan mengevaluasi jalannya roda kepemimpinan Kabupaten Cianjur di bawah Irvan Rivano-Herman Suherman,” kata Dedi
Selain itu, pihaknya merasa memiliki tanggung jawab atas keberhasilan Irvan-Herman dalam memimpin Kabupaten Cianjur. Untuk itu Deddi berpesan buat pasangan ini jangan jadi pemimpin menak. Sebab, itu akan membuat jarak antara pemimpin dengan rakyat.
Menurut dia, pasangan ini harus mengembalikan Cianjur menjadi daerah yang memiliki aspek-aspek kebudayaan Sunda yang dulu kuat. Dia mencontohkan bagaimana tembang Sunda lahir dari Kabupaten Cianjur.