bandungekspres.co.id, JAKARTA – Harapan klub-klub eks Indonesia Premier League (IPL) untuk mendapatkan kembali status keanggotaan mereka di PSSI, mendapat sambutan baik dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Ya, sang menteri menghimbau agar PSSI bisa mengakui kembali status para klub yang sempat tercoret itu.
Seperti yang diketahui, Selasa (10/5) lalu, ada perwakilan tujuh klub eks IPL yang datang meminta kepada Menpora agar hak mereka sebagai anggota PSSI segera dicabut sebelum pembekuan PSSI dicabut. Para klub itu adalah, Persebaya Surabaya, Arema Indonesia, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, serta Lampung FC, Persipasi Bekasi, dan Persewangi Banyuwangi.
“Selain tata kelola sepak bola yang harus lebih baik, tujuh klub yang selama ini hak keanggotaan PSSI mereka dihilangkan secara paksa itu, sudah saat harus segera dikembalikan,” kata Imam Nahrawi.”PSSI harus dengan bijak mengakui kembali mereka sebagai anggota. Mungkin saja bukan tujuh ini, tapi juga ada klub yang lain,” tegasnya.
Sebelumnya, tujuh klub yang tergabung dalam AKSI (Aliansi Klub Sepakbola Indonesia) itu menuntut Presiden Indonesia, Joko Widodo, serta Menpora Imam Nahrawi untuk memulihkan status keanggotaan PSSI mereka. ”Kami hanya menuntut hak kami yang selama ini dihilangkan secara paksa,” kata H.Farid, manajer Persebaya Surabaya.
Sementara itu, CEO Persema Malang Didied Affandy menambahkan, pemulihan hak mereka tersebut pun harus dibarengi dengan mengembalikan mereka ke level kompetisi yang terakhir mereka ikuti, yaitu kompetisi kasta tertinggi. Dengan alasan, ketika itu mereka dicoret dari PSSI tanpa adanya alasan yang jelas.
“Kami tidak hanya meminta agar hak kami bisa segera dipulihkan. Namun, kami juga harus dikembalikan ke level kompetisi yang terakhir kami ikuti,” ujar Didiek. Sebagai catatan, Arema Indonesia, Persebaya, Persema dan Persibo adalah tim peserta Indonesia Premier League (IPL), kompetisi yang ketika 2013 lalu diakui oleh PSSI.
Namun, tanpa ada alasan yang jelas, tim-tim tersebut tidak diikutkan oleh PSSI dalam kompetisi unifikasi antara IPL dan Indonesia Super League (ISL) yang berstatus sebagai breakaway league karena tidak diakui oleh PSSI. “Kami ingin Presiden Joko Widodo melihat dan mendengar kalau ada tim sepak bola yang hak-nya masih terpasung. Itu saja,” tambah Haris Fambudy, direktur pemasaran Arema. (ben/vil)