bandungekspres.co.id, MAJELANGKA – Terkait belum jelasnya dana cadangan, Anggota Pansus Dana Cadangan M Hanurajasa Tatang Riana berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Majalengka tetap menjadi pemegang saham dalam pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Dijelaskan Hanurajasa, sampai saat ini dana tersebut masih belum clear terkait penggunaannya. ”Sampai saat ini masih dibahas soal penggunaan dana cadangan tersebut. Pemda Majalengka tentu harus menjadi pelaku di dalam pembangunan BIJB. Majalengka jangan hanya menjadi penonton. Pemerintah Majalengka harus berdaya,” ujar pria asal Desa Leuwimunding Kecamatan Leuwimunding ini, kemarin (6/5).
Politisi PAN ini menjelaskan, pembangunan fisik BIJB ada kabar bahwa akan diambil oleh APBN berdasarkan informasi yang dilontarkan Presiden Joko Widodo kala berkunjung meninjau pembangunan BIJB di Kertajati beberapa bulan lalu. Pansus Dana Cadangan terus menindaklanjuti bahwa Pemkab Majalengka telah siap memiliki dana cadangan itu.
Namun demikian, PT BIJB sudah terbentuk. Sehingga malah berencana memberikan anak perusahaan untuk membentuk suatu perusahaan gabungan (joint venture) baik dalam pengelolaan atau pembangunan. Rencananya dalam pembangunan tersebut yakni menggarap Aero City.
”Sampai saat ini kami masih mengkaji. Harapannya bukan joint, tetapi tetap menjadi pemegang saham BIJB. Sebab, Majalengka ini kan ketempatan lokasi tentunya harus menjadi pelaku di dalamnya,” tegasnya.
Menurutnya, Perda tentang dana cadangan dan investasi tersebut sudah dibentuk. Sekarang sudah terparkir dan menyisihkan setiap anggaran APBD-nya. Untuk penggunaannya masih dalam tahapan pengkajian dengan ajakan PT BIJB tersebut. Otomatis ke depan dana cadangan ini akan dipakai.
Pihaknya berharap melalui rekan anggota DPRD yang saat ini tengah duduk di Provinsi masih berupaya agar Pemda Majalengka tetap sebagai pemegang saham. Dana cadangan tersebut dialokasikan dan sudah terkumpul sekitar Rp 30 miliar dianggaran 2015 lalu. Terbentuknya dana cadangan tersebut tentu bertujuan mau mengejar saham PT BIJB.
”Tetapi kita malah ketinggalan kereta. PT BIJB menawarkan kerjasama dengan perusahaan Pemda yakni PD SMU melalui pembangunan Aero City-nya. Menggerakkan dana cadangan tersebut tidak gampang karena sampai sekarang masih dibahas soal penggunaannya. Kita tetap harus menjadi pelaku jangan jadi penonton,” pungkasnya.