bandungekspres.co.id- SEPERTI biasa, di setiap negara yang disinggahi untuk balapan, Rio Haryanto selalu menyempatkan untuk menyapa warga Indonesia yang ada di sana. Rabu (13/4) malam, Rio hadir dalam acara meet and greet yang digelar Konsulat Jenderal RI (KJRI) Shanghai. Dukungan puluhan kompatriot di Negeri Panda membuatnya makin bersemangat. Apalagi, setelah untuk kali pertama dia menyelesaikan lomba full race di Bahrain dua pekan lalu.
Berikut wawancara Jawa Pos dengan Rio di sela acara meet and greet:
Dari dua seri pertama, apa evaluasi dari kamu dan tim?
Setelah saya melakoni full race untuk kali pertama, banyak pelajaran yang saya dan tim bisa dapat. Yang pasti soal pit stopdan strategi pemilihan ban yang tepat. Akhir pekan ini kami mencoba semua kompon ban yang tersedia dan kami akan melihat seberapa tingkat degradasinya pada setiap ban.
Kamu sudah pernah balapan di Shanghai, sedangkan Pascal belum pernah. Apa ini sebuah keuntungan yang akan memengaruhi balapanmu?
Iya, itu memang sedikit advantage karena saya sudah mengenal trek ini. Tapi, setiap pekan ada tiga sesi free practice yang bisa dimanfaatkan teammate saya untuk mempelajarinya. Biasanya, dalam 5–10 lap, pembalap sudah bisa beradaptasi dengan sirkuit.
Apa yang menjadi fokusmu pekan ini?
Saya terus berkomunikasi dengan para teknisi dan tim untuk menyiapkan setting terbaik buat mobil saya. Sebab, Sirkuit Shanghai ini sangat technical. Banyak elevation change seperti di tikungan 1, 2, dan 3. Itu sangat sulit untuk mendapatkan race lineyang bagus. Banyak juga high-speed corner di mana kita harus punya aero balance yang optimal.
Ada tiga trek lurus dan salah satunya sekitar 1,2 kilometer. Apa ini juga keun- tungan bagi mesin Mercedes yang punyapower besar?
Iya, itu advantage lagi. Kita tahu mesin Mercedes sekarang paling dominan. Itu awal yang baik buat tim kita. Untuk urusan top speed, kami sudah tidak memiliki masalah. Kami bisa bersaing dengan Renault, Sauber, atau Force India.