bandungekspres.co.id, KUNINGAN – Seminar Parents Gathering dengan tema “Mendidik Dengan Cinta” benar-benar membuat peserta puas. Kendati banyak yang tidak kebagian tempat duduk tapi mereka semangat mendengarkan materi dari Kak Seto Mulyadi dan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat Dr Hj Netty Prasetiyani Heryawan MSi.
Kurang lebih ada sekitar 5.000 lebih peserta hadir di GOR Ewangga Kuningan (dari target 4.000). Mereka sejak Selasa pagi (12/4) sekitar jam 7.00 pagi sudah hadir karena materi yang disampaikan sangat penting dalam mendidik anak.
Peserta terdiri dari para guru mulai PAUD, SD, SMP hingga SMA. Bukan hanya guru tapi juga anggota Tim PKK, Darma Wanita, ormas dan juga tampak para pelajar. Kaum pria pun banyak yang hadir karena mendidik anak merupakan tugas bersama.
Hj Netty mengatakan, kegiatan seminar ini digelar karena keprihatinan terhadap jumlah kekerasan terhadap anak yang terus meningkat. Dengan adanya seminar minimal para orang tua paham bagaimana mendidik dan melindungi anak agar tidak menjadi korban kekerasan.
Apalagi, kata dia, dari data diperoleh 38 persen pelaku kekerasan adalah orang terdekat atau berada di lingkungan keluarga. Bagi dia, hal itu harus menjadi catatan karena factor ketidakwaspadaan, akan berakibat buruk bagi anak ketika menjadi korban.
”Banyak kasus yang membuktikan hal itu dan terjadi dinyaris semua daerah di Jabar. Kekerasan kepada anak baik seksual atau pun verbal akan “membunuh” si anak. Sehingga mereka tidak akan bisa berkembang karena rasa trauma,” papar Netty.
”Agar kasus tidak terjadi maka kita harus membuat ruang ramah bagi anak-anak,” tambahnya.
Dia menyebutkan, ada tiga jenis orang tua yakni orang tua nyasar. Ciri-ciri orang tua ini adalah menjadikan anak sebagai beban dan juga selalu perhitungan dalam mengeluarkan biaya.
Kemudian, orang tua bayar. Jenis orang tua seperti ini mempercayakan segala sesuatu dengan meteri. Sebagai contoh mereka menyekolah ke sekolah yang bagus, dan banyak hal. Ketika anaknya gagal, kemudian menyalahkan lembaga sekolah. ”Padahal kewajiban orang tua adalah mendidik anak,” tegasnya.