bandungekspres.co.id – Ada nada kepasrahan ketika allenatore AC Milan, Sinisa Mihajlovic, mengumumkan bakal melangsungkan ritiro atau retret selama sepekan di kamp latihan tim di Milanello, pasca kekalahan 1-2 dari Atalanta, Minggu lalu (3/4).
”Hanya inilah kesempatan yang kami punya,” kata Mihajlovic saat itu sebagaimana dilansir La Gazzetta dello Sport. ”Sebab, aku masih berbicara tentang masalah yang sama hingga 31 laga. Ini berarti kami benar-benar memiliki isu serius yang harus kami selesaikan,” terangnya.
Miha, sapaan akrab Mihajlovic, merasa bahwa ritiro ini harus segera dilakukan. Sebab, giornata ke-32 yang bakal berlangsung dinihari nanti, timnya bakal berhadapan dengan kandidat kuat scudetto, Juventus.
Ini menjadi momen untuk melihat seperti apa hasil retret yang diberlakukan Miha selama seminggu terakhir.
Dan tentu saja, Miha pun dituntut memberikan poin penuh bagi Milan. Karena jika sampai kalah, bisa jadi ini merupakan partai terakhir allenatore berkebangsaan Serbia itu bersama Rossoneri, julukan Milan.
Tidak hanya ambisi mereka dalam menembus zona Liga Champions buyar, posisi mereka yang merupakan slot terakhir Europa League, juga bisa tersingkir oleh Sassuolo yang hanya berselisih satu poin dari Milan.
Mampukah? Hmm… sepertinya sangat sulit untuk melihat Milan bisa menaklukan Juventus meski di depan ribuan pendukung mereka sendiri.
Itu jika melihat rapor Milan sepanjang Maret kemarin dimana mereka gagal menorehkan satu pun kemenangan.
Ditambah dengan hasil melawan Atalanta kemarin, maka total Milan telah melewatkan empat laga winless. Hanya memperoleh dua poin dari hasil dua kali seri.
Statistik itulah yang membuat CEO sekaligus Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani, marah besar ketika mengunjungi Milanello Senin waktu setempat (4/4).
Galliani tidak habis pikir. Pada 9 Januari hingga 27 Februari lalu, Milan mampu menorehkan sembilan laga tanpa terkalahkan (lima menang, empat seri).
Hasil itu semakin bertambah manis karena mereka mampu memberikan kejutan dengan menahan beberapa tim kuat. Diantaranya AS Roma (9/1), dan Napoli (22/2) yang sama-sama ditahan imbang 1-1, serta menyingkirkan Fiorentina 2-0 (17/1), dan Inter Milan 3-0 (31/1).
Namun, selepas kemenangan tipis 1-0 dari Torino (27/2), performa Milan langsung terjun bebas kala melawan tim yang secara kualitas berada dibawah.