Secara kewilayahan, kata dia, Kecamatan Dayeuhkolot pada 2015 menjadi lokasi usaha yang cukup ”gurih” dengan investasi Rp 2,7 triliun (28,71 persen). Menguntit di urutan kedua, Kecamatan Pameungpeuk sebesar Rp 1,7 triliun (18,29 persen) dan Kecamatan Cicalengka Rp 670,3 miliar (7,12 persen) di urutan ketiga. Sedangkan Kecamatan Kertasari menjadi kecamatan yang cukup ”lada” bagi investor dan membukukan investasi paling kecil senilai Rp 1,2 miliar (0,01 persen). (gun/rie)
Kecamatan Dayeuhkolot Paling ”Gurih” Industri
- Baca artikel Jabarekspres.com lainnya di Google News