Program Menghubungkan Daerah Terpencil

Anies Baswedan mendatangi korban jembatan putus yang tidak lain anak SDN 1 Pajagan. Anies pun membawa korban luka, Herman, ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo untuk mendapatkan perawatan medis.
Sementara itu, menteri PUPR berjanji memberikan bantuan anggaran untuk pembangunan jembatan gantung di Lebak. Pada akhir 2015, menteri PUPR merealisasikan janjinya dan menggelontorkan Rp 45,6 miliar untuk membangun 10 jembatan gantung di Lebak.
Sebulan lalu, tepatnya 17 Februari 2016, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meresmikan 10 jembatan gantung di Kabupaten Lebak.
Sepuluh jembatan itu adalah Jembatan Gantung Kolelet, Bojong Apus, Rancawiru, Leuwi Loa, Cisimeut, Cigeulis, Cidikit, Cihambali, Cicariu, dan Jembatan Gantung Cidadap. Peresmian jembatan dilaksanakan di Terminal Aweh, Kampung Pariuk, Desa Sukamekarsari, Kecamatan Kalanganyar. Hadir dalam kegiatan tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Gu­bernur Banten Rano Karno, dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyatakan sangat berterima kasih karena Menko PMK Puan Maharani sudah merespons keluhan warganya dengan meresmikan pembangunan 10 unit jembatan gantung. ”Saat ini manfaatnya dirasakan masyarakat. Segala kegiatan dan aktivitas masyarakat lancar sehingga roda perekonomian meningkat,” ujar Iti yang sebelumnya aktif di Partai Demokrat.
Agar program Kemenko PMK berlanjut, Iti mengatakan, Pemkab Lebak tahun ini mengajukan proposal perbaikan 32 jembatan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sebab, Pemkab Lebak tidak akan mampu membangun jembatan secara menyeluruh lantaran keterbatasan anggaran. Sepuluh jembatan yang dibangun pemerintah pusat saja menghabiskan Rp 45 miliar. ”Setiap tahun kami bisa membangun dua jembatan saja. Sementara, yang harus dibangun lebih dari 100 jembatan,” kata Iti.
Di Kabupaten Serang juga terdapat 10 jembatan gantung yang membutuhkan perbaikan. Satu jembatan sudah dibangun permanen di Desa Parakan, Kecamatan Jawilan. Sisanya masih berupa lantai kayu dan sling baja saja sepanjang 100 meter. Jembatan tersebut tersebar di Kecamatan Cikande, Kopo, Cinangka, Padarincang, dan Kecamatan Jawilan.
Namun, semua jembatan itu diklaim masih kuat. ”Dilewati motor meskipun terbuat dari papan masih kuat. Belum ada yang keropos,” ujar Sekretaris DPU Kabupaten Serang Khatib Nawawi, Jumat (18/3).

Tinggalkan Balasan