bandungekspres.co.id – Ditetapkannya Geopark Ciletuh yang merupakan Destinasi wisata baru di Jabar Selatan bukan sebagai program pembangunan biasa. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, bahwa kawasan Geopark Ciletuh bukan saja memiliki panorama yang menakjubkan. Tetapi di sana seperti ada misteri keindahan lain yang tersebunyi.
Alasan ini bisa dibenarkan mengingat sejak tahun 90-an sudah banyak para peneliti ahli geologi yang mengatakan bahwa kandungan bebatuan di Ciletuh ini sangat melimpah. Bahkan konon tersimpan bebatuan termahal di dunia. Berdasarkan info ini, Geopark yang terletak di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi ini akhirnya menjadi tempat bagi para penambang ilegal untuk mencari bebatuan berharga tersebut. Padahal kalau dikembangkan menjadi objek wisata Geopark Ciletuh sangat layak untuk dijual.
Untuk masalah pertambangan ilegal tersebut Deddy mengagas untuk mengubah kawasan ini menjadi sebuah kawasan destinasi wisata yang bisa memiliki manfaat bagi masyarakat banyak. Bahkan tidak tanggung-tanggung, pria yang sering disapa Jendral Naga Bonar ini mengnginkan Geopark Ciletuh diakui dunia karena keunikannya dan keindahan alamnya.
”Geopark Ciletuh ini harus ditata dan dikelola yang nantinya bukan saja memberikan manfaat bagi warga sekitar, tapi bagi masyarakat banyak,” ucap Deddy ketika mengunjungi Geopark Ciletuh belum lama ini.
Perhatian serius dari Pemerintahan Provinsi Jawa Barat sepertinya ingin segera mewujudkan gagasan-gagasan tersebut. Bahkan tidak tanggung-tanggung untuk penataan dan pembagunan sarana kawasa ini pemprov telah menganggarkan sekitar Rp 200 miliar pada 2016 ini.
Pembangunan infrastruktur saat ini tengah dilakukan agar akses ke Geopark ini bisa dilalui dengan mudah. Bahkan Pemprov Jabar sendiri berkeinginan akan memperbaiki dan mengembangkan Bandara Citarate, Kecamatan Ciemas dalam waktu dekat ini.
”Geopark ini kan ingin menjadi destinasi wisata kelas Dunia. Jadi syaratnya harus ada bandara, sehingga jarak tempuh bisa dalam hitungan menit,” kata Deddy.
Kendati belum menghitung dan belum mengetahui anggaran, namun pengembangan bandara tersebut harus dilakukan sesegera mungkin. Terlebih bandaranya sudah ada, landasan perintisnya pun bisa dilalui pesawat.
Selanjutnya, pada 2017 Geopark Ciletuh menjadi Global Geopark Network yang diakui lembaga dunia UNESCO.