Belajar dari Kesalahan
SEGERA berjalannya turnamen satu musim Indonesia Soccer Championship (ISC) dengan segala regulasi baru, disadari Kapten Persib, Atep, merupakan langkah kemajuan. Pihak penyelenggara PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) yang di dalamnya terdapat stakeholder PT Liga Indonesia (PT LI), seperti CEO Joko Driyono, dinilai memahami betul apa yang harus diatur supaya kesalahan di masa lalu tidak terulang kembali.
Selain regulasi mengenai jadwal pertandingan yang mengadopsi Liga di Eropa–jumlah satu pertandingan per tim setiap minggu, PT GTS memberlakukan regulasi soal pertandingan yang dihelat dengan ketentuan sekali kandang dan sekali tandang. Hal demikian disambut baik Atep. Dengan itu, menurutnya kualitas laga per laga yang dimainkan di ISC nantinya akan terjaga.
”Enggak masalah, lebih bagus. Kadang-kadang kalau kemarin kan dalam seminggu bisa dua kali pertandingan kandang dan dua kali tandang. Kalau sekarang seminggu sekali, dengan ketentuan sekali kandang sekali tandang, saya pikir itu bagus,” beber Atep dikutip Simamaung.
Regulasi baru soal kontrak pemain pun disoroti, dimana adanya pembatasan total nilai kontrak. Maksimal total kontrak sebuah tim adalah 10 miliar dan minimal 5 miliar. Hal itu diberlakukan supaya seluruh tim mampu menjaga stabilitas keuangan klub. Dampaknya positifnya, tidak ada lagi masalah tunggakan gaji pemain. PT GTS juga akan memberi subsidi kepada seluruh kontestan senilai minimum nilai total kontrak pemain.
Aturan demikian pula diapresiasi Atep, pihak penyelenggara dianggap sudah mempelajari titik-titik permasalahan liga sebelum-sebelumnya. Menjaga kualitas turnamen tetap sehat dan lebih baik adalah bentuk kemajuan dari penyelenggaraan kompetisi domestik di tengah masalah konflik Menpora dan PSSI.
”Saya pikir mereka terus belajar mereka ingin kompetisi yang benar-benar enak ditonton dengan kondisi pemain baik dan sehat. Saya pikir ini adalah bentuk dari sebuah kemajuan manajemn liga yang dibuat untuk kemajuan sepak bola kita,” tandasnya. (smm/asp)