’’Sampai saat ini kami masih menghimpun dari lapangan data warga yang terkena banjir ini,’’ ujar Sekretaris Kecamatan Cibitung Amir.
Di Kelurahan Wanasari, sedikitnya 3.670 KK dari 10 RW yang terkena dampak banjir kali ini. Anak-anak dan perempuan terpaksa diungsikan ke masjid serta lokasi aman lainnya. Sedangkan kepala keluarganya memilih menetap di rumah.
’’Bapak- bapaknya tetap mengantisipasi air banjir yang sewaktu-waktu bisa makin tinggi jika terjadi kembali hujan deras. Saat dini hari tinggi air sekitar perut orang dewasa,’’ ucapnya.
Di Cikarang Utara, banjir menggenangi Kawasan Jababeka. Bahkan akses menuju Stadion Wibawamukti ikut terendam banjir dengan ketinggian hingga 70 sentimeter. Di lokasi tersebut terjadi kemacetan kendaraan karena tidak bisa melalui genangan air yang cukup tinggi.
Sedangkan banjir di Kecamatan Babelan juga terjadi cukup parah. Pemukiman ribuan warga masih tergenang air sejak dua hari yang lalu hingga kini. Titik banjir terparah di kecamatan ini, yaitu di Desa Huripjaya, Bunibakti, dan Pantaihurip.
’’Tiga desa ini berbatasan dengan Sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL). Debit air kiriman sangat besar. Ketinggiannya bisa mencapai satu meter. Air dari hulu ke muara di sana akibatnya tak dapat ditampung kemudian meluap,” ungkap Camat Babelan, Surya Wijaya.
Selain merendam pemukiman di beberapa kecamatan, hujan deras yang turun selama dua hari berturut-turut juga menggenangi jalan utama Kabupaten Bekasi. Banjir mulai terlihat di Tambun Selatan dengan ketinggian hingga 60 sentimeter.
Akibatnya terjadi antrean kendaraan dan kemacetan yang cukup parah. Tak sedikit kendaraan roda dua yang nekat menerobos genangan air justru membuat kendaraannya mogok. (dho/vil)