Dua Remaja Busung Lapar

Mereka Tidak Ditangani BPJS

bandungekspres.co.id – Dua remaja Yeni Wahyuni, 18, dan Yadi, 21, warga Dusun Patrol, Desa Cibenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, terbaring kaku di RSUD Al Ihsan di Kecamatan Baleendah karena mengalami gizi buruk. Meski beranjak dewasa, namun berat tubuh keduanya hanya 16 kilogram.

Kedua remaja tersebut kekurangan nutrisi sebagai dampak dari cerebral palsy atau lumpuh otak sejak bayi. Saat ini tercatat, berat badan Yeni berbobot badan 16 kilogram, sedangkan Yadi 15 kilogram. Berat badan tersebut sama dengan berat badan anak-anak.

Kepala Instalasi Rawat Inap RSUD Al Ihsan Cecep Supriatna mengatakan, akibat cerebral palsy atau lumpuh otak, kedua pasien tersebut tidak bisa tumbuh, bergerak, dan berkomunikasi seperti anak normal seusianya.

”Yadi mengalami TBC tulang dan dirawat di ruang isolasi. Dia pun mengalami kwashiokor (busung lapar) atau malnutrisi. Sebab, lama tidak bergerak, kaki dan tangannya jadi kaku tidak bisa diluruskan,” kata Cecep di RSUD Al-Ihsan, kemarin (15/2).

Sedangkan Yeni, lanjut Cecep, mengalami gangguan pembuluh darah di kepala. Menyebabkan, Yeni sering mengalami kejang. Yeni dan Yadi sama-sama mengalami gizi buruk atau malnutrisi.

”Kami memberikan mereka cairan dan makanan, gizi terus diberikan. Sejumlah pemeriksaan, seperti ronsen dan pemeriksaan lainnya masih dilakukan dan menunggu hasilnya,” katanya.

Cecep mengungkapkan, kedua pasien tersebut tidak mendapat jaminan kesehatan dari BPJS atau asuransi lainnya. Pengetahuan mereka tentang program kesehatan dari pemerintah, sangat rendah. Oleh karena itu, pihak RSUD Al-Ihsan akan mengupayakan supaya biaya dan pengobatan mereka ditangani Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Orang tua Yadi, Yayah, 41, mengungkapkan, anak sulungnya Yadi sudah dirawat di RS Al Ihsan Ruangan 10 sejak dua pekan lalu. Yadi langsung dirawat di rumah sakit di Baleendah tersebut setelah mengalami penurunan kondisi tubuh.

”Saat berusia 4 bulan, dia mengalami demam tinggi dan step. Kemudian pertumbuhannya tidak normal. Sulit untuk makan. Kata dokter, dia mengalami TBC tulang juga,” katanya.

Dia mengaku, untuk biaya pengobatannya memakai uang pribadi. Hingga kini, tidak ada bantuan dari pemerintah. ”Baru sekarang saat di rumah sakit ini mendapatkan bantuan dari pemerintah,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan