Ical Ketum, Agung Waketum
bandungekspres.co.id– Api perpecahan yang merongrong Partai Golkar akhirnya padam. Setelah berseteru selama hampir satu setengah tahun, dua kubu kini menyatakan bersatu. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, islah atau perdamaian antara kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono itu dicapai setelah melalui berbagai upaya rekonsiliasi yang diinisiasi Tim Transisi, diakhiri dengan pertemuan enam mata antara JK, Ical, dan Agung.
‘”Kini Golkar sudah satu, di pusat dan daerah, tidak ada lagi kubu-kubuan,” ujarnya usai pertemuan di Rumah Dinas Wakil Presiden di Kawasan Menteng Jakarta Pusat kemarin (3/2).
Dalam pertemuan usai sarapan pagi kemarin, JK mengundang Ical dan Agung dalam kapasitas keduanya sebagai pengurus Golkar versi Munas Riau, sehingga tidak ada kubu Golkar versi Munas Bali dan Munas Ancol.
”(pertemuan) ini untuk memantapkan silaturahim, sekarang sudah solid, Ketumnya Ical, Waketumnya Agung,” katanya.
JK mengakui, perpecahan dan aksi saling pecat oleh masing-masing kubu harus dibayar mahal dengan jebloknya hasil Pilkada akibat turunnya perolehan suara calon-calon yang diusung Golkar. Meski demikian, lanjut JK, dirinya masih melihat adanya sisi positif dari para elit maupun kader Golkar saat ini. ”Kalau yang lalu kan bikin partai baru. Yang sekarang kan positif, meski bermasalah tapi tetap bersatu,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, dalam pergulatan politik di era reformasi, Golkar yang kehilangan akar kuat sejak runtuhnya Orde Baru, mengalami berbagai perpecahan di internal. Karena itu, tokoh-tokoh yang sebelumnya merupakan kader Golkar pun mulai memisahkan diri dan mendirikan partai baru, seperti Surya Paloh dengan Nasdem, Wiranto dengan Hanura, hingga Prabowo Subianto dengan Gerindra.
Usai pertemuan, rasa lega terpancar dari wajah JK, Ical, maupun Agung. Tawa lebar juga sering muncul di sela perbincangan ketiganya. Menurut Ical, persiapan Munas rekonsiliasi akan segera dilakukan oleh pengurus versi Munas Riau. ”Besok (hari ini) kami mulai rapat,” ujarnya.
Politikus senior yang juga bos konglomerasi Bakrie Group itu mengatakan, rapat perdana tersebut akan menjadi ajang konsolidasi dan silaturahim keluarga besar Golkar. Karena itu, perihal Munas belum akan menjadi pembahasan utama. Namun, dia memastikan jika pelaksanaannya tidak akan lama lagi.”Mudah-mudahan April atau Mei bisa,” katanya.