Baru Tiga Bulan Dibangun Kirmir Ambrol

 bandungekspres.co.id– Tembok penahan aliran sungai (TPAS) di aliran Anak Sungai Citarum, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot ambrol. Padahal pembuatan kirmir sepanjang 20 meter itu baru dibangun tiga bulan lalu. Ambrolnya bangunan itu diduga tak mampu menahan derasnya aliran sungai tersebut. Akibatnya SD Dayeuhkolot pun khawatir kebanjiran karena tidak ada penahan aliran air jika banjir melanda.

”Kami juga nggak tahu apakah memang kesalahan di pemborongnya atau memang ini akibat aliran air yang deras sehingga TPAS itu ambrol. Soalnya baru tiga bulan dibangunnya tapi sudah ambrol kayak gini,” ujar Ujang seorang warga di dekat SD itu berada.

Sering turunnya hujan beberapa hari di beberapa wilayah membuat tembok penahan yang berada disamping sungai tergerus aliran sungai. ”Bahkan, seringnya tergerus aliran sungai, jalan depan sekolah SD inipun kerap kebanjiran hingga beberapa puluh senti meter dari luapan sungai itu banjir,” tambahnya.

Dikatakannya, sebagian TPAS sudah mengalami amblas, hanya sekitar 1-2 meter lagi menuju jalan raya. Aliran sungai akan menjadi deras, jika hujan mulai turun. Aliran deras terlihat jelas di siang hari. Bahkan jika aliran sungai sangat deras, aliran tersebut meluap menggenangi sebagian ruas aliran sungai itu.

”Jika hujan terus seperti beberapa hari ini, tidak menutup kemungkinan sepekan jalan ini akan amblas tergerus oleh aliran air. Jika TPAS ini tidak segera dilakukan perbaikan, akan mengancam terhadap bangunan sekolah SD ini. Pasalnya kalau banjir maka sekolah diliburkan kan kasihan juga terhadap anak anak sekolah. Apalagi anak kelas enam SD, yang sebentar lagi akan ujian nasional. Kalau banyak libur terganggu sekolahnya,” kata Ujang.

Sementara itu, Asep Kurnia warga di kampung Citeureup mengatakan, TPAS harus segera kembali dibangun oleh pihak yang berwenang. Agar tidak mengganggu aktivitas sekolah. ”Jika kondisi ini dibiarkan, khawatir akan mengganggu aktivitas lainnya, baik di sekolah ataupun di luar sekolah. Makanya pihak sekolah harus segera mengajukannya kembali agar dapat segera dibangun lagi TPAS nya. Terlepas itu siapa yang salah yang terpenting segera dibangun agar tidak menganggu seuruh aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah SD ini,” jelasnya. (gun/fik)

Tinggalkan Balasan